MAJANG  

Jelang Tutup Tahun, Pedagang Terompet di Kota Ternate Bermunculan

Terompet yang dijajakan pedagang di pelataran Taman Nukila. (Tanwin/NMG)

PENAMALUT.COM, TERNATE – Setiap pergantian tahun, selalu diramaikan dengan bunyi kembang api dan terompet.

Menjelang penutupan tahun 2021 ke 2022, sejumlah pedagang kembang api dan terompet mulai bermunculan.

Pantauan wartawan media ini di lapangan, sejumlah pedagang terompet mulai menjajakan dagangannya pelataran Taman Nukila, Kelurahan Gamalama.

Suaib (35), salah seorang pedagang terompet menuturkan, ada dua model terompet yang paling dicari warga. Dua jenis terompet ini tentu memiliki keistimewaan sendiri. Mulai dari harga, warna, bentuk hingga suara yang dihasilkan.

“Kalau yang paling murah harganya per buah 10 ribu, model kerucut biasa. Ini laris karena murah,” ungkap Suaib saat ditemui wartawan media ini, Jumat (31/12).

Suaib mencoba memetakan para peminat terompet tahun baru dan usianya. Untuk model terompet Kerucut tersebut, mayoritas disukai anak-anak. Harganya yang murah disebabkan karena pembuatannya tidak sulit.

“Terompet ini dijual menjelang tahun baru saja, setelah tahun baru sudah tak dijual lagi. Kalau kembang api dari dulu saya tidak pernah menjual, karena dilarang,” ujarnya.

Sementara terompet lainnya adalah model terompet pompa. Terompet ini harganya juga hits. Untuk terompet pompa ini, peminatnya beragam. Mulai dari anak-anak hingga remaja.

“Terompet pompa ini menjadi daya tarik utama, bunyi yang dihasilkan juga tak jauh berbeda dengan terompet model kerucut. Untuk harganya per buah 35 ribu, bisa ditawar 30 ribu,” bebernya.

“Kalau anak-anak pertimbangannya karena warna, sementara kalau remaja itu lebih cenderung ke bentuk dan juga warna,” sambungnya.

Ia berharap, di penghujung tahun ini bisa membawa berkah kepada para pedagang musiman ini. (tr2/ask)

Respon (6)

  1. Ping-balik: www exness
  2. Awesome blog! Do you have any suggestions for aspiring writers?

    I’m hoping to start my own blog soon but I’m a little lost on everything.
    Would you suggest starting with a free platform like WordPress or
    go for a paid option? There are so many options out there that I’m completely overwhelmed
    .. Any ideas? Many thanks!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *