PENAMALUT.COM, TERNATE – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate tahun 2021 tidak mencapai target.
Pendapatan yang ditargetkan Rp 123.097.500.130, namun realisasi yang didapat hanya Rp 82.351.290.362 atau 66,90 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Ternate, Jufri Ali menjelaskan, realisasi PAD Kota Ternate sampai 27 Desember tahun 2021, target PAD hanya mencapai 82 miliar atau 66,90 persen dari target PAD 123 miliar sekian.
Menurut Jufri, target PAD ini terdiri pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
Untuk pajak daerah yang didalamnya terdapat hotel, restoran, hiburan, papan reklame, penerangan jalan, mineral bukan logam batuan, parkir, air tanah, perolehan hak atas tanah dan bangunan, serta pajak bumi dan bangunan. Target pendapatan pajak daerah ini sebesar Rp 57.425.000.000, dan realisasinya Rp 58.570.176.808,18 atau 101,91 persen.
Untuk retribusi daerah terdiri dari pelayanan kesehatan, pelayanan persampahan dan kebersihan, parkir di tepi jalan umum, pelayanan pasar, pengujian kendaraan bermotor, pemeriksa alat pemadam kebakaran, penyedotan kakus, pelayanan tera dan tera ulang, pasar grosir dan pertokoan, tempat pelelangan, terminal, tempat khusus parkir, pemakaian kekayaan daerah, rumah potong hewan, pelayanan ke pelabuhanan, tempat rekreasi dan olah raga, penjualan produksi usaha daerah, IMB, izin trayek, dan usaha perikanan. Target pendapatan di sektor retribusi daerah ini sebesar Rp 33.097.531.191, namun yang dicapai hanya Rp 17.789.878.777.
Sedangkan hasil kekayaan yang dipisahkan seperti bagian laba atas penyertaan modal pada Perumda sebedar Rp 4.500.000.000, namun yang terealisasi hanya Rp 2.487.275.591,85.
Sementara lain-lain PAD yang sah seperti penjualan BMD tidak dipisahkan, hasil pemanfaatan BMD yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, pendapatan denda pajak daerah, pendapatan dari pengembalian, pendapatan BLUD, pendapatan dana kapitasi JKN pada FKTP. Di sektor ini, target pendapatan sebesar Rp 20.074.976.939, namun yang terealisasi hanya Rp 3.553.959.185.
Dengan demikian, total keseluruhan PAD kota ternate tahun 2021 sebesar Rp 82.351.290.362.
Jufri berujar, penyebab PAD tak capai target ini salah satunya 7 ruko di Pasar Gamalama yang menunggak hingga 9 bulan.
“Untuk itu, PAD tahun depan kita melakukan pendataan ulang di objek-objek pada perubahan bangunan, termasuk juga kita fokus pada Pertamina, PLN, Bandara dan beberapa hotel yang sangat besar. Jadi penetapan pajak PBB nanti disesuaikan. Kalau tarif PBB tidak ada perubahan itu berdasarkan undang-undang maupun Perda,” jelasnya. (udy/ask)
I went over this internet site and I believe you have a lot of wonderful information, saved to favorites (:.
After all, what a great site and informative posts, I will upload inbound link – bookmark this web site? Regards, Reader.
Good post! We are linking to this particularly great content on our website.
Keep up the great writing.
I like what you guys are up also. Such intelligent work and reporting! Carry on the excellent works guys I’ve incorporated you guys to my blogroll. I think it will improve the value of my website 🙂
This is the right blog for anyone who wants to find out about this topic. You realize so much its almost hard to argue with you (not that I actually would want…HaHa). You definitely put a new spin on a topic thats been written about for years. Great stuff, just great!
I was just seeking this info for some time. After six hours of continuous Googleing, at last I got it in your website. I wonder what’s the lack of Google strategy that do not rank this kind of informative sites in top of the list. Normally the top web sites are full of garbage.
You made some decent points there. I looked on the internet for the issue and found most people will consent with your website.