DPW PUI Malut Dilantik, Nurhasan: PUI Harus Tancapkan Pendidikan dan Pesantren

PENAMALUT.COM, TERNATE – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Umat Islam (PUI), KH. Nurhasan Zaidi, melantik Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PUI Maluku Utara periode 2022-2027 di Aula Asrama Haji, Kelurahan Ngade, Kota Ternate, Minggu (27/2).

Pelantikan tersebut berdasarkan surat keputusan (SK) Dewan Pengurus Pusat PUI Nomor: 053/SK/DPP/2022 tentang penetapan pimpinan wilayah PUI Provinsi Maluku Utara periode 2022-2027 yang mengusung tema “Peran Ormas Islam dalam Merawat Kebhinekaan”.

Ketua Panitia Pelantikan, Misno Juma usai pelantikan mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan di Maluku Utara yang dihadiri oleh Sekda Malut, Ketua MUI Kota Ternate yang hadir sebagai penceramah, para pimpinan partai, akademisi, Ormas Islam dan OKP Islam.

“Adapun tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan kepada masyarakat di wilayah Maluku Utara mengenai struktur PUI sebagai Ormas Islam tertua. Kemudian memperkuat pengkaderan. Karena diinternal PUI Malut kedepannya didorong untuk mengembangkan potensi kader-kader yang sudah dilantik, dan fokus kami yang utama itu di bidang pendidikan. Karena pada dasarnya pendidikan itu penting sehingga itu yang melandasi PUI Malut terbentuk,” ujar Misno.

Sementara Ketua Umum DPP PUI, KH. Nurhasan Zaidi menyampaikan, di Maluku Utara ini dirinya optimis karena keumatan, semangat keislaman, spirit Kesultanan Islam Ternate, Tidore dan Bacan yang sangat luar biasa. Sehingga ia merasa PUI punya kepentingan untuk membangkitkan kembali kejayaan Kesultanan Islam Ternate, Tidore dan Bacan.

“Kita optimis, karena kita harus berkontribusi untuk bagaimana membangun dakwah di Maluku Utara dan sekitarnya. Karena Kesultanan Ternate, Tidore dan Bacan pengaruhnya bukan hanya di Malut saja, melainkan sampai di Sulawesi,” ucap Nurhasan.

Ia bilang, pihaknya sedang fokus bergerak di Bidang Pendidikan dan Dakwah. PUI harus menancapkan basis pendidikan dan pesantren. Karena PUI sedang mencanangkan sekolah model, sekolah percontohan dan ia berharap PUI Malut punya basis pendidikan yang kokoh.

“Karena di era demokrasi ini, kualitas sumber daya manusia harus kuat. Kualitas demokrasi akan lahir, manakala kualitas SDM-nya kuat. Dan hanya melalui pendidikanlah kualitas SDM akan kokoh dan di situlah lahir demokrasi dan SDM yang lebih baik,” katanya.

Di kesempatan yang sama, ketua DPW PUI Malut H. Ridwan Husen menuturkan, PUI sama seperti ormas-ormas islam lainnya yang memang membutuhkan kelengkapan struktur.

“Maka Insya Allah program prioritas kita di PUI Malut yang baru ini berupaya membentuk 50 persen di daerah. Karena Maluku Utara ada 10 kabupaten/kota, target kita di tahun 2022 ini terbentuk dulu minimal 5 kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara,” tutur Ridwan.

Kemudian, lanjut dia, pihaknya akan menyelenggarakan rapat kerja (Raker) PUI Malut untuk merumuskan kerja-kerja, dan di tiga atau lima tahun ke depan, pihaknya akan memfokuskan program pada pendidikan.

“Karena ini merupakan misi PUI yang menjadi fokus kami di pendidikan. Kemudian kita akan mendeklarasi Wanita PUI dan Pemuda PUI. ini menjadi program utama dan akan dilaksanakan pada periode 5 tahun ke depan,” terangnya.

Sebagaimana nama PUI itu sendiri, menurut dia, tentunya pihaknya berharap kehadiran PUI di Maluku Utara banyak memberikan kontribusi, terutama mengedukasi masyarakat di Maluku Utara, khususnya umat Islam dan bisa melaksanakan nilai-nilai Islam di dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita berharap pendidikan sekolah-sekolah PUI itu akan tumbuh di seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara. Dan kita berupaya mengirim kader-kader kita di Jawa, untuk menjadi kader-kader ulama dan Insya Allah setelah kembali mereka bisa memberikan kontribusi di Maluku Utara,” harap Ridwan Husen yang juga Ketua DSW PKS Malut. (tr3)