Pelaku Pembacokan di Kedaton Kesultanan Ternate Diamankan

PENAMALUT.COM, TERNATE – Pelaku pembacokan saat kisruh di Kedaton Kesultanan Ternate, Selasa (29/3) kemarin, akhirnya diamankan pihak kepolisian dari Polres Ternate.

Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit mengatakan, berdasarkan surat penyelidikan bernomor 25 yang telah dibuat laporan oleh dua orang pelapor, dengan Nomor 58/3/2022/Maluku Utara, bahwa ada tindakan pidana penganiayaan yang terjadi pada kisruh di Kesultanan Ternate kemarin. Berdasarkan hal itu, pihaknya kemudian mengamankan pelaku yang berinisial ASM (48).

Kata Andik, pada saat terjadi kisruh itu telah terjadi tindak pidana penganiayaan oleh orang yang tidak dikenali korban, Julkifli Marsaoly, dengan tempat kejadian perkara (TKP) di areal pintu belakang Pandopo Kadaton Kesultanan Ternate, Kelurahan Soasio, Ternate Utara.

“Sebagaimana dimaksud dalam pasal 170 ayat (1) KUHPidana sub pasal 351 ayat (2) KUHPidana junto pasal 55 ayat (1) KUHPidana, dengan ancaman 5 tahun 6 bulan,” jelasnya.

Sejauh ini, lanjut Kapolres, pihaknya sudah empat saksi yang dimintai keterangan. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melakukan penegakan hukum sebagaimana amanat ataupun arahan dari Kapolda Malut, bahwa dalam kasus ini tidak akan ada keberpihakan.

“Kami akan tegakkan aturan sebagaimana yang seharusnya,” tegasnya.

Andik juga mengungkapkan bahwa dalam kasus ini tidak ada pelaku lain. Sebab berdasarkan bukti-bukti petunjuk di TKP yang ada, dan bukti-bukti rekaman yang lain, bahwa pelaku dalam kasus ini hanya satu orang.

“Pelakunya tunggal, korbannya juga satu orang. Untuk menaikkan status tersangka, yang satu ini (pelaku) diduga kuat sebagai tersangka,” pungkasnya.

Pihaknya juga telah mengamankan barang bukti yang digunakan pelaku dalam melancarkan aksinya di TKP berupa satu buah parang, baju dan celana yang digunakan pelaku pada saat kejadian kemarin.

Pihak Polres juga berupaya melakukan mediasi untuk mendamaikan kedua belah pihak yang berkonflik ini. Dalam mediasi tersebut bakal melibatkan Forkopimda.

“Ada Pak Wali Kota, Pak Dandim, Pak Kajari, Pak Ketua DPRD dan saya sendiri bersama-sama memediasi perkara ini,” terangnya. (tr1)