PENAMALUT.COM, TERNATE – Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko menemui buruh pelabuhan Ahmad Yani yang tergabung dalam koperasi tenaga kerja bongkar muat (TKBM) melalui program Jumat curhat.
Dalam pertemuan itu, para buruh sampaikan keluhan terkait dengan kamtibmas, pemasokan miras yang masuk dari luar dan penertiban di pelabuhan.
“Kami sangat bersyukur hari ini bisa duduk bersama dalam agenda Jumat curhat dari Polda Maluku Utara. Untuk kondisi kamtibmas sejauh ini alhamdulillah aman-aman saja,” ujar Wakil Ketua Koperasi TKBM Ahmad Yani, Irfan M. Saleh, Jumat (13/1).
Ia menuturkan, walaupun banyak isu atau wacana bahwa koperasi TKBM akan ini dan itu, tetapi pihaknya sering berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dalam hal ini Polsek KP3 Ahmad Yani maupun Dit-Polairud (Direktorat Polisi Air dan Udara). Hanya saja, ada kendala pada saat pengamanan kegiatan kedatangan kapal Pelni.
“Yang kita tahu di pelabuhan manapun waktu ada kapal Pelni masuk area dermaga itu harus steril, dan bisa berada di area dermaga itu cuma petugas sama buruh bagasi,” tuturnya.
“Yang terjadi di Pelabuhan Ahmad Yani entah kondisi pelabuhannya atau bagaimana, tapi sebelum kapal sandar dermaga terlalu banyak pengunjung dan lalu-lalang orang masih terlihat bebas. Itu juga akan menimbulkan beberapa hal terkait dengan pencopetan. Kalau anggota kita kedapatan seperti itu tidak pakai tanya, habis apalagi petugas (Kepolisian) tidak sempat kejar itu yang kita antisipasi,” sambungnya.
Salah satu anggota Koperasi TKBM, Halil Abbas menambahkan, pengamanan terkait dengan miras (minuman keras) harus diperketat dan diutamakan. Terutama kapal-kapal dari Bitung maupun Manado harus diperketat terkait dengan pemasokan miras.
“Kenyataan sekarang generasi muda banyak yang mabuk- mabukan, apalagi kalau ada pesta,” katanya.
Menanggapi hal itu, Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko langsung memerintahkan kepada Kapolsek KP3 Ahmad Yani Iptu Yogie Biantoro, bahwa kapal yang dari Manado di bagasi-bagasi sekali waktu bisa dioperasi yang besar.
“Yang gedelah operasinya
banyakin anggota biar ada efek, sehingga orang akan mikir kalau mau bawa itu (miras). Biar dia (oknum pemasok) pakai metode lain pasti akan berubah lagi,” tegasnya.
Menurutnya, miras kalau permintaam tinggi pasti barangnya akan banyak datang, yang penting orang- orang TKBM tidak minum miras, sehingga yang lebih tua mencontohi yang muda. Karena yang sudah berumur masih minum, maka yang muda-muda juga ikut. Karena itu harus sama-sama saling menjaga.
“Untuk penertiban pengunjung pada saat kapal Pelni tiba segera ditindak lanjuti, karena ini menyangkut dengan terminal. Pak Yogie (Kapolsek) mungkin nanti bersama Dir Polairud untuk membantu bagaimana bisa clear di pelabuhan, sehingga masyarakat yang turun pun juga tidak terkendala,” pungkasnya. (gon/ask)
Valuable information. Lucky me I found your web site by accident, and I am shocked why this accident didn’t happened earlier! I bookmarked it.