PENAMALUT.COM, TERNATE – Petugas Unit Donor Darah (UDD) RSUD Chasan Boesori diduga mempersulit pasien yang hendak mengambil darah di UDD PMI Maluku Utara.
Informasi yang di himpun, RSUD CB kini sudah menyediakan bank darah tersendiri. Meski demikian, stok darah bisa dibilang sangat terbatas. Akibatnya, banyak pasien yang mengeluhkan atas permalasahan tersebut ketika membutuhkan darah.
Pasien yang mau mengambil darah di UDD PMI Malut tidak diberikan blanko permintaan darah dan sampel darah, sehingga pihak UDD PMI tidak bisa melayani.
Salah satu relawan PMI Maluku Utara yang enggan disebutkan namanya kepada Nuansa Media Grup (NMG) mengungkapkan, pihak RSUD CB tak mau lagi bekerja sama dengan PMI, karena kualitas darah yang disediakan PMI kurang baik disertai dengan fasilitas pendukung yang kurang memadai.
“Ini terbukti ketika ada pasien membutuhkan darah tapi tidak diberikan blanko pendonoran darah untuk diarahkan ke UDD PMI. Padahal semua fasilitas pendukungnya sangat cukup bagus dan di buka selama 24 jam. Ini soal keselamatan umat, jangan sampai gara-gara kehabisan stok darah pasien bisa meninggal dunia,” akunya kesal.
Ia menuturkan, atas permasalahan ini PMI Malut bakal mengadukan ke Komisi IV DPRD Maluku Utara, karena ini bisa merugikan pasien.
Dia juga meminta agar ketika ada pasien membutuhkan darah, pihak rumah sakit jangan membatasi untuk mengambil ke UDD PMI. Apalagi ini soal keselamatan pasien.
Sementara Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) UPT PMI, dr Rosita Alkatiri mengatakan, MoU antara RSUD CB dengan UDD PMI berakhir Desember 2023.
Meski begitu, sejak UTD RSCB dibuka pada 4 September 2023, terjadi perubahan sistem pelayanan darah. Akibatnya, berimbas pada banyak keluarga pasien yang datang ke PMI untuk minta darah, namun sayangnya tidak bisa dikeluarkan karena karena tidak ada ketersediaan blanko permintaan dan sampel darah.
“Keluarga pasien banyak yang mencari darah dengan keliling-keliling cari donor pengganti.
Biasanya selama ini jika ada kebutuhan darah, alurnya ke UTD PMI dengan membawa blanko permintaan darah dan sampel darah. hanya informasi dari keluarga pasien bahwa mereka dipersulit oleh petugas di UTD RSUD CB jika mau ambil darah di PMI,” kata Rosita saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/10).
Dia menegaskan, PMI selalu siap 24 jam untuk melayani masyarakat. Pihaknya juga selalu berupaya agar ketersediaan darah untuk memudahkan akses masyarakat terhadap kebutuhan darah.
“UDD PMI buka 24 jam dan ketersediaan stok darah terjamin tidak terlepas dari dukungan dan bantuan masyarakat yang mendonasikan darahnya untuk sesama,” tandasnya.
Terkait tidak ketersediaannya blanko permintaan darah dan sampel darah tersebut, kata dia, sebaiknya ditanyakan langsung kepada pimpinan rumah sakit.
“Baiknya dikonfirmasi ke ibu direktur atau kabid pelayanan RSCB, supaya bisa jelas informasinya. Apakah merupakan kebijakan dari RSUD atau tidak,” pungkasnya. (ano/ask)