PENAMALUT.COM, TOBELO – PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), salah satu perusahaan tambang terbesar di Provinsi Maluku Utara (Malut) milik Haji Robert Nitiyudo Wachjo telah resmi melakukan integrasi sistem kerja antara ISO Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001) dengan ISO Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 (ISO 45001) sejak Januari 2024.
Setelah melalui rangkaian proses audit internal dan eksternal yang menghadirkan para auditor dari TSI Sertifikasi Internasional 20-22 Agustus 2024, NHM dinyatakan berhasil meraih Sertifikasi ISO 14001 dan 45001.
ISO sendiri merupakan kependekan dari The International Standard of Organization atau standardisasi yang telah ditetapkan dan disepakati secara global oleh perusahaan-perusahaan di dunia untuk menjaga kualitas dan performa perusahaan.
Auditor eksternal dari TSI Sertifikasi Internasional (salah satu badan sertifikasi ternama di Indonesia) yang hadir di Tambang Emas Gosowong diwakili oleh Kristiawan Hartanto, Luhut Martahi Tumbur dan Susmoyo Adi.
Mereka langsung didampingi Jajaran Manajementer utama Departemen Environment (Lingkungan) dan Departemen Occupational Health and Safety (OHS/K3) serta departemen pendukung lainnya.
Manajer Environment NHM, Widi Wijaya menerangkan, kebutuhan perusahaan untuk bergerak maju dalam pengelolaan aspek K3 dan lingkungan menjadi dasar penerapan ISO 14001 dan 45001.
“Melalui ISO, perusahaan tergerak menyiapkan kebutuhan tersebut mulai dari konteks organisasi, perencanaan, implementasi hingga corrective
action plan. Untuk program sertifikasi ini merupakan “bonus” bila implementasi ISO tersebut berhasil diterapkan di NHM,” ujar Widi, Selasa (1/10).
Proses implementasi ISO 14001 dan 45001 dimulai dari bagaimana perusahaan mampu menentukan konteks organisasi yang dimiliki dan mengkaji isu apa saja baik dari internal maupun eksternal yang sekiranya bisa mempengaruhi proses K3 dan lingkungan.
Melalui ISO juga, perusahaan mengkaji langkah strategis untuk mampu
mengatasi permasalahan dalam proses implementasi K3 dan lingkungan.
“Rangkaian proses pengembangan, implementasi hingga siap untuk sertifikasi memerlukan di NHM sendiri memakan waktu lebih dari 6 bulan. Raihan sertifikasi ISO ini membuat NHM memiliki keunggulan/pengakuan bahwa perusahaan sudah menerapkan ISO dan diakui secara Internasional karena secara periodik diaudit oleh badan sertifikasi ternama,” tambah Widi.
Manajer OHS NHM, dr. Kuncoro, menambahkan program K3 dan lingkungan juga merupakan aspek yang wajib dipenuhi dan termasuk dalam kaidah pertambangan yang naik (Good Mining Practice).
“Dalam melakukan operasional pertambangan, kita sudah dan terus memenuhi regulasi pemerintah khususnya dari Kementerian ESDM melalui sistem manajemen K3 dan sistem manajemen lingkungan,” jelasnya.
“Integrasi sistem ISO 45001 dan ISO14001 merupakan suatu pengakuan internasional, di mana praktik-praktik pengelolaan keselamatan, kesehatan dan lingkungan sudah diterapkan dengan baik. Pencapaian ini diraih atas komitmen manajemen dan
keterlibatan seluruh karyawan/mitra kerja NHM,” tandasnya. (fnc/tan)