Kejari Halsel Lidik Anggaran Beasiswa 1,5 Miliar yang Diteken Safiun saat Jabat Kadiknas

Kantor Kejaksaan Negeri Halmahera Selatan. (Istimewa)

PENAMALUT.COM, LABUHA – Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Halmahera Selatan tengah menyelidiki dugaan korupsi anggaran hibah beasiswa untuk mahasiswa senilai 1,5 miliar yang melekat di Dinas Pendidian Halmahera Selatan.

Hibah beasiswa ini dianggarkan pada tahun 2022. Saat itu, Safiun Radjulan selaku Kepala Dinas Pendidikan yang saat ini menjabat Sekda menandatangani bantuan hibah beasiswa tersebut.

Anggaran beasiswa ini diperuntukkan untuk mahasiswa kurang mampu dan berpreastasi yang ada di STP Labuha dan STAI Alkhairat Labuha. Dugaannya, ada nama fiktif dalam penerima beasiswa ini.

Penyidik Kejari lalu mendalaminya dan telah memeriksa sejumlah pihak, diantaranya pejabat di Dinas Pendididikan, pihak STP Labuha hingga sejumlah mahasiswa penerima beasiswa.

“Kita sudah periksa pihak kampus (STP Labuha) sekitar 7 orang, termasuk ketuanya Pak Yudi Eka Prasetia. Kemudian di Dinas Pendidikan itu ada Bendahara dan Kasubag Keuangan yang kita periksa. Mahasiswa penermia beasiswa juga sudah kita periksa,” jelas Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Halmahera Selatan, Ardhan R. Prawira, Jumat (11/10).

Menurut Ardhan, ada 500 mahasiswa yang tercatat sebagai penerima beasiswa dari anggaran tersebut. Masing-masing mahasiswa ini menerima Rp 2 juta dari total anggaran Rp 1 miliar yang melekat di Dinas Pendidikan. Mahasiswa penerima beasiswa ini digratiskan biaya SPP-nya.

Penydik Kejari saat ini terus melakukan pengumpulan bahan keterangan dan pengumpulan data pada penyelidikan kasus ini. Pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus ini akan tetap dipanggil untuk dimintai keterangan. Kejari bahkan telah mengantongi dokumen berita acara penerimaan beasiswa dari mahasiswa penerima.

“Tentu kita masih lakukan pengembangan,” tandasnya.

Ardahan juga menegaskan, penyelidikan kasus dugaan korupsi anggaran hibah beasiswa ini tidak berkaitan dengan pilkada 2024.

“Ini murni proses hukum. Tidak ada kaitannya dengan pilkada. Kami pastikan itu tidak ada kaitan,” pungkasnya. (rul)