PENAMALUT.COM, LABUHA – Warga Kecamatan Kepulauan Joronga dan Gane Barat merasa tak diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Dari sisi infrastruktur pembangunan masih termarjinalkan.
Ini disampaikan warga di hadapan calon bupati Halmahera Selatan nomor urut satu, Bahrain Kasuba, saat berkampanye di dua kecamatan ini pada Jumat (1/11).
Warga mengeluhkan pembangunan jalan, air bersih, listrik, rumah layak huni pasca gempa bumi pada tahun 2019 lalu yang tak diperhatikan pemerintahan hari ini.
“Torang (kami) ini merasa diimarjinalkan oleh Pemda Halsel di bawah pemerintahan Hasan Ali Bassam Kasuba sebagai bupati. Torang pe air bersih, jalan, listrik dan rumah layak huni juga seperti tidak diperhatikan oleh pemerintah,” teriak emak-emak Desa Kurunga, kecamatan Kepulauan Joronga.
Mereka merasa tidak ada keadilan dalam kebijakan Pemda yang hanya memfokuskan pada ibu kota Halmahera Selatan. Sementara Gane dan Joronga juga merupakan bagian dari Halmahera Selatan yang harus diperlakukan sama.
“Torang ini juga dia pe masyarakat. Setidaknya bupati punya kebijakan yang adil untuk kami disini,” ujar warga.
Sementara seorang ibu di Desa Yomen berteriak histeris mengeluhkan kebijakan Bupati Bassam yang tidak pernah ada untuk masyarakat Yomen.
Di hadapan Bahrain Kasuba, ibu tersebut meminta jika BK-Umar terpilih jadi bupati dan wakil agar pembangunan jalan, air bersih, listrik dan rumah layak huni bisa dihadirkan di desa mereka.
“Torang pilih Pak BK (Bahrain Kasuba). Jadi tolong kalau Pak BK sudah jadi bupati, jangan lupa torang pe air bersih, listrik, jalan dan rumah,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Bahrain menyampaikan komitmennya akan menghadirkan itu sebagai kebutuhan dasar.
“Saat saya bupati periode lalu, torang sudah bikin. Jalan lingkar di wilayah Gane ini saya su rintis, su buka. Selain itu, rumah layak huni yang saat itu torang sebut rumah darurat pasca gempa,” tuturnya.
“Insya Allah jika saya dan Pak Umar terpilih, ini yang menjadi fokus kami nanti,” sambungnya. (rul)