PENAMALUT.COM, TERNATE – Kondisi atap pasar Higienis Gamalama, Kota Ternate, sangat memprihatinkan. Ini karena atap bangunan tersebut banyak yang bocor.
Pantauan wartawan media ini di lapangan, para pedagang terpaksa memasang terpal tepat di bagian atap yang bocor. Hal ini untuk menghalau air ketika hujan turun.
“Kalau hujan turun semuanya basah, karena atapnya sudah banyak yang bocor. Jadi kita inisiatif pakai terpal agar bisa berjualan,” kata salah satu pedagang saat ditemui, Selasa (7/1) sore kemarin.
Dengan kondisi atap yang bocor, para pedagang kemudian enggan membayar retribusi yang dipungut oleh petugas pasar. Mereka sepakat akan membayar retribusi itu jika atap sudah direnovasi.
“Desember kemarin ada petugas yang datang tagih, tapi kami tidak mau bayar,” kata pedagang tersebut.
Pedagang itu menjelaskan, setiap bulannya ia membayar retribusi Rp 650 ribu. Nilai ini bervariasi, tidak semua pedagang sama, tergantung besarnya tempat jualan. Ada yang 650 ribu sampai 1 juta lebih.
Ada beberapa pedagang yang sempat mau membayar tukang untuk ganti atapnya, namun karena kondisi baja ringan yang sudah tidak memungkinkan menjadi alasan tukang menolak tawaran tersebut.
Dia berharap Pemerintah Kota Ternate segera memperhatikan masalah ini. Sebab dikhawatirkan dibiarkan terlalu lama dapat membahayakan para pedagang maupun pengunjung lainnya. (ask)
