DAERAH  

Pemkab Halut Bekerja Sama dengan NHM untuk Reaktivasi Bandara Kuabang Kao

PENAMALUT.COM, TOBELO – Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara mengundang PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait rencana pembukaan kembali Bandara Kuabang di Kecamatan Kao. Pertemuan yang diadakan di ruang rapat Pemkab Halut, Rabu 8 Januari 2025, bertujuan untuk membahas langkah-langkah yang diperlukan agar bandara yang sementara ini tidak melayani penerbangan komersial dapat berfungsi kembali.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut yakni perwakilan NHM Departemen Kinerja Sosial & Urusan Regional Dodi W Panudu dan Departemen Govrel & Permitting Martha Larenggam, Kepala Bandara Kelas III Kuabang Kao Agus Nucahyono. Selain itu, perwakilan pemerintah daerah seperti Sekda Halut Erasmus J Papilaya, Kadis Perhubungan Muhammad Asri Tapi-Tapi dan pihak swasta lainnya.

Erasmus selaku perwakilan Pemkab Halut berharap bahwa operasional Bandara Kuabang Kao dapat berfungsi kembali dan melakukan pelayanan komersial, karena memberikan manfaat bagi masyarakat dan sekitarnya, serta mendukung aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah ini.

“Banyak masukan-masukan dari masyarakat, dan sebagai pemerintah daerah kami harus tindaklanjuti. Hal ini harus menjadi upaya bersama tidak hanya Pemda Halut, tapi juga pihak pengelola Bandara Kuabang Kao bahkan pihak swasta sebagai user,” katanya.

Sementara itu Kepala Bandara Kelas III Kuabang, Agus Nurcahyono, menambahkan bahwa operasional Bandara Kuabang tidak ditutup, tetapi mengurangi aktivitas karena kadang terkendala dengan situasi alam seperti abu vulkanik dari erupsi Gunung Dukono maupun Gunung Ibu yang menyebabkan beberapa maskapai penerbangan harus membatalkan penerbangan.

“Selaku operator bandara, kami selalu memberikan pelayanan maksimal dengan mengutamakan keselamatan penerbangan. Namun, untuk izin terbang diberikan dari pihak AirNav Manado yang biasanya akan menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) secara otomatis jika ada aktivitas signifikan dari gunung vulkanik di daerah tersebut,” terang Agus.

Menurutnya, Bandara Kuabang Kao merupakan salah satu fasilitas transportasi udara yang sangat penting bagi masyarakat sekitar. Seiring dengan perkembangan industri dan aktivitas ekonomi, aksesibilitas menjadi faktor kunci dalam mendukung kemajuan daerah.

Meskipun memiliki potensi yang besar, kata Agus, sementara ini Bandara Kuabang hanya melayani kargo dari NHM dan tidak ada penerbangan komersial. Karena itu, Pemkab Halut berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi untuk dapat membuka kembali penerbangan komersial guna meningkatkan konektivitas wilayah, baik dari segi transportasi barang maupun penumpang.

Supervisor Govrel & Permitting, Martha Larenggam, saat rapat koordinasi menyampaikan dengan dibukanya kembali penerbangan rute Kao-Manado-Kao sangat membantu bagi perusahaan khususnya mobilitas karyawan First In First Out (FIFO) maupun pengunjung yang datang.

“Semoga ke depan kendala-kendala pembukaan kembali bandara dapat diatasi dan Bandara Kuabang Kao dapat beroperasi normal,” harapnya.

Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan juga rencana pembukaan kembali Bandara Kuabang Kao dapat segera terwujud. Pembukaan bandara ini tidak hanya memberi manfaat langsung bagi sektor pertambangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat meningkatkan aksesibilitas, serta mempercepat pembangunan di wilayah Halut. (tan)