PENAMALUT.COM, TERNATE – Pulau Mare, Kota Tidore Kepulauan, dipilih menjadi lokasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Konservasi Perikanan.
UPTD Konservasi Perikanan di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara. UPTD ini dikelola dengan metode badan layanan umum daerah (BLUD).
Kepala DKP Provinsi Maluku Utara, Abdullah Assagaf, mengatakan pendirian UPTD Konservasi Perikanan ini merupakan sebuah terobosan baru sekaligus menjadi tantangan bagi DKP.
āSelama ini kita tahu BLUD selalu di bidang kesehatan. Ini menjadi tantangan bagi kami di sektor perikanan,ā katanya, Kamis (13/2).
Dia bilang, BLUD ini akan mengelola kawasan konservasi perikanan secara mandiri untuk mebiayai dirinya sendiri. Tujuan didirikan BLUD ini untuk menggarap potensi pendapatan asli daerah di beberapa objek.
“Misalnya snorkling yang alatnya bisa dikenakan biaya retribusi. Ini juga relevan dengan kebijakan pemerintah pusat terkait efisiensi anggaran, sehingga BLUD bisa secara mandiri menggarap pendapatan untuk dirinya sendiri,” ujarnya.
Dalam hal pengelolaannya, pihaknya tidak hanya melihat potensi ekoniminya. Akan tetapi tetap memperhatika aspek ekoligisnya.
Abdullah menyebut Pulau Mare merupakan kawasan strategis dalam rancangannya. Sehingga itu, pihaknya memilih Pulau Mare. Jika rencangan ini berjalan lancar, DKP akan melakukan pengembangan kawasan konservasi di wilayah lain.
āSebenarnya diminta itu Pulau Widi, tapi kita memilih fokus di Pulau Mare. Karena strategis dalam rancangan kami di 2025,ā terangnya. (ask)