PENAMALUT.COM, TIDORE – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan rupanya tertarik dengan industri kecil menengah (IKM) Sohi Coconut yang memproduksi minyak goreng kelapa.
Pemkot melalui Wali Kota Muhammad Sinen mengungkapkan bahwa pihaknya merencanakan ke depan akan mengembangkan pengolahan minyak kelapa yang saat ini telah dikelola IKM Sohi Coconut.
Ini dilakukan dengan tujuan agar minyak goreng olahan lokal Kota Tidore ini lebih dikenal masyarakat luas dan dipasarkan di pasar Nasional.
“Saat ini produksi minyak kelapa masih sangat sedikit, karena pengelola IKM Minyak Kelapa Sohi Coconut ini masih sangat membutuhkan peran pasar untuk mengembangkannya. Sehingga dengan kehadiran Pemkot ini untuk memberikan rangsangan kepada masyarakat terkait dengan minyak kelapa,” kata Muhammad Sinen saat mengunjungi IKM Sohi Coconut di Kelurahan Akelamo, Kecamatan Oba, Minggu (23/3).
Dia berharap kepada seluruh kepala desa maupun lurah untuk dapat memberdayakan Bumdes yang bekerjasama dengan IKM. Dengan begitu, kelapanya diambil dari Bumdes dan dikelola oleh IKM.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Tidore Kepulauan ini juga mengaku setelah kunjungan pertamanya ke industri pengolah minyak kelapa ini langaung viral di sosial media, bahkan peminat sering menanyakan terkait dengan minyak kelapa tersebut. Sehingga itu, ke depan Pemkot akan seriusi menyediakan pasar agar dapat diproduksi lebih banyak untuk dipasarkan di Kota Tidore maupun Maluku Utara pada umumnya.
âKe depan jika pengelolaan minyak kelapa ini lebih besar lagi dalam olahannya, maka saya minta kepada masyarakat Tidore tidak lagi mengkonsumsi minyak goreng hasil olahan dari luar. Harus nikmati atau konsumsi minyak kelapa yang diproduksi di Tidore sendiri,” pintanya.
Mantan wakil wali kota dua periode ini juga menegaskan jika sudah diproduksi lebih banyak, maka ke depan toko-toko, kios kecil bahkan indomaret yang ada di wilayah Kota Tidore akan menjual minyak goreng tersebut.
Sementara pengelola IKM Sohi Coconut Abd Rahim Saraha mengatakan, sekarang pengolahan minyak kelapa maupun arang briket masih sangat sedikit. Ini karena masih dalam proses mencari ruang pasar yang pas untuk dipasarkan.
âAlhamdulillah dengan kehadiran pemerintah daerah ini, kami berharap agar ke depan dapat bekerjasama dalam proses pemasaran maupun produksi. Sebab ketika pengelolaan lebih banyak, maka banyak yang akan membutuhkan, begitu juga karyawannya. Sehingga ini akan membuka peluang lapangan kerja untuk masyarakat Kota Tidore khususnya dan Maluku Utara pada umumnya,” tandasnya. (ask)