PENAMALUT.COM, TERNATE – Kondisi lereng Gunung Gamalama saat ini semakin terbuka dan mengancam keselamatan warga. Jika terjadi curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir, maka akan terjadi longsor dan akan membawa aliran material dari gunung cukup besar yang menghantam pemukiman warga.
Hal inilah yang terjadi di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, pada Agustus 2024 lalu.
Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air khususnya Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara kemudian membangun dua unit Sabo Dam.
Sabo Dam adalah bendungan yang dibangun untuk menahan dan mengendalikan aliran sedimen atau material vulkanik (seperti lahar dingin) di sungai yang berhulu di gunung berapi.
Saat ini, pembangunan dua unit Sabo Dam tengah dilaksanakan pada tahun 2025 ini. Upaya ini merupakan tahap awal dari rencana pembangunan 20 unit Sabo Dam yang tersebar di wilayah rawan lahar Gunung Gamalama. Selanjutnya, tiga unit Sabo Dam tambahan akan dibangun pada tahun 2026 di lokasi prioritas lainnya.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo yang meninjau langsung lokasi pembangunan Sabo Dam pada 28 Agustus 2025 lalu menyampaikan bahwa Sabo Dam berperan penting sebagai benteng perlindungan masyarakat dari sedimen, sekaligus wujud nyata pembangunan infrastruktur yang melindungi rakyat dan menjaga lingkungan.
Sementara itu, Kepala Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Provinsi Maluku Utara, Muhammad Yunus, menjelaskan bahwa Sabo Dam dirancang untuk menahan material batu, pasir, dan lumpur dari hulu sungai. Sehingga dapat mengurangi risiko banjir bandang di kawasan padat permukiman, fasilitas umum, serta kebun warga sekitar.
“Selain fungsi teknis, Sabo Dam Sungai Rua juga dapat berfungsi sebagai kawasan pariwisata dan diharapkan memberi dampak sosial serta ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujarnya, Kamis (23/10).
Dukungan terhadap pembangunan ini juga datang dari masyarakat setempat. Lurah Rua, Ma’ruf M. Saleh, menyampaikan bahwa warga sangat mendukung dan membutuhkan pembangunan Sabo Dam Rua, karena keberadaannya dinilai sangat penting dalam menahan debit air besar saat hujan deras. Ia juga menilai proses pekerjaan berjalan aman dan lancar serta berharap ke depan dapat dibangun tambahan sabo dam di lokasi yang sama untuk memperkuat perlindungan kawasan.
Pembangunan Sabo Dam Rua menjadi bagian dari program nasional dan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, serta masuk dalam inisiatif “Setahun Bekerja, Bergerak-Berdampak”. Dengan beroperasinya dua Sabo Dam pada tahap awal ini, Kota Ternate kini memiliki perisai baru dari ancaman lahar dingin Gunung Gamalama, sekaligus simbol hadirnya negara dalam menjaga keselamatan rakyat. (ask)












