DAERAH  

Komisi III DPRD dan BPBD Tinjau Proyek Talud di Desa Jojame dan Doro

PENAMALUT.COM, LABUHA – Komisi III DPRD Halmahera Selatan dan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) meninjau langsung proyek pembangunan talud dan normalisasi sungai di desa Jojame Kecamatan Bacan Barat Utara dan Desa Doro Kecamatan Gane Barat, Jumat (3/10) pekan kemarin.

Rombongan Komisi III DPRD bersama BPBD menyusuri aliran sungai dari hulu hingga hilir. Mereka melihat langsung progres pemasangan bronjong talud hingga pengerukan alur sungai yang menjadi jalur utama air. 

Ketua Komisi III DPRD Halmahera Selatan, Safri Talib, menegaskan bahwa pengawasan lapangan adalah wujud kepedulian wakil rakyat terhadap keselamatan warga.

“Setiap rupiah anggaran untuk penanggulangan bencana harus tepat sasaran, transparan, dan memberi perlindungan nyata,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Komisi III juga akan terus memantau agar pekerjaan berjalan sesuai perencanaan. Karena tidak ingin proyek itu hanya terlihat bagus di atas kertas, namun hasil di lapangan tidak maksimal. 

“Ini menyangkut keselamatan banyak orang. Kalau ada kekurangan, kami akan dorong segera diperbaiki agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang,” jelasnya.

Safri menyebut bahwa proyek-proyek penanggulangan bencana seperti ini tidak boleh berhenti pada tahap darurat saja. Pemerintah daerah, kata dia, perlu menyiapkan rencana jangka panjang agar masyarakat tidak lagi hidup dalam kekhawatiran setiap kali musim hujan tiba.

“Kami di DPRD akan terus mendorong sinergi antara BPBD, Dinas PUPR, dan pemerintah desa untuk membuat perencanaan yang lebih matang. Jangan sampai setelah satu tahun, kondisi kembali seperti semula karena tidak ada tindaklanjut,” ujar Ketua Fraksi PKB itu.

Safri juga menyoroti pentingnya pengawasan sosial dari masyarakat setempat agar pekerjaan fisik di lapangan benar-benar sesuai spesifikasi.

“Kami berharap masyarakat ikut mengawasi. Kalau ada kejanggalan, sampaikan ke DPRD. Pengawasan bersama ini penting supaya proyek tidak asal jadi, tapi benar-benar melindungi kehidupan warga,” tandasnya.

Terpisah, Kepala BPBD Aswin Adam menambahkan bahwa normalisasi dan perkuatan tebing sungai merupakan langkah darurat sekaligus strategis. Desa Jojame dan Doro meruapakan wilayah rawan. Dengan pengerjaan ini, aliran air lebih lancar dan ancaman abrasi bisa ditekan.

“Masyarakat setempat pun merasakan langsung manfaatnya. Salah satu warga Jojame, menceritakan bahwa banjir dulu bisa datang tiga hingga empat kali setahun, bahkan sering melanda tengah malam. Sekarang setelah ada bronjong, meski hujan deras, air tetap terkendali. Kami merasa lebih aman dan berterima kasih kepada pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba dan Wakil Bupati Helmi Umar Muchsin karena telah membantu kami,” tutupnya. (rul/ask)

error: Content is protected !!