Pilkada Halut, Semua Paslon Diduga Melakukan Pelanggaran

PENA – Pemilihan bupati dan wakil bupati Halmahera Utara (Halut) diisi oleh dua pasangan calon, yaitu Frans Manery-Muhlis Tapi Tapi dan Joel B. Wagono-Said Badjak. Oleh Bawaslu Halut, kedua-dua Paslon tersebut diduga melakukan pelanggaran Pilkada.

Frans-Muhlis, tersangkut dugaan praktek politik uang yang dilakukan oleh timnya saat mendaftarkan diri ke KPUD Halut. Sedangkan Joel-Said, tersangkut dugaan pelanggaran karena membagi-bagikan sembako di desa Tolonuo, kecamatan Tobelo Utara.

“Bawaslu saat ini menangani dua kasus pelanggaran yang dilakukan FM-MANTAP dan Joel Said dengan pasal yang sama,” kata ketua Bawaslu Halut Nofri Kamaludin, Jumat (11/9).

Nofri kepada awak media mengaku, Bawaslu bekerja berdasarkan SOP dan tidak ada desakan dari publik. Kalaupun ada dugaan pelanggaran, pihaknya tetap mengakomodir laporan yang dimasukkan dan harus memenuhi syarat meteriil.

Nofri saat ditanya mengenai aksi unjuk rasa ke kantor Bawaslu Halut atas dugaan pelenggaran politik uang saat pendafataran Frans-Muhlis, dirinya mengatakan ini adalah upaya publik ke Bawaslu mengingatkan agar menjaha integritas dan netralitas dalam menangani pelanggaran.

Lanjut Novri, terkait kasus Frans-Muhlis, pihaknya sedang melakukan proses klarifikasi yang melibatkan pihak kepolisian dan kejaksaan. Saat ini, sedang mengumpulkan bukti dan dalam waktu dekat akan dilakukan penanganan tahap dua yang menentukan pelanggaran. Apakah akan ditindaklanjuti hingga ke penyelidikan atau tidak.

“Pembahasan tahap dua ini lewat kesepakatan bersama dengan Gakkumdu yang melibatkan teman-teman kejaksaan dan kepolisian. Akan dilihat konsolidasi-konsolidasi bukti yang disiapkan,” katanya.

Dia berharap, masyarakat dapat turut serta memberikan laporan kepada Bawaslu. Sedangkan kepada pendukung Paslon, dia mengingatkan agar tidak melakukan langkah-langkah yang dapat merugikan Paslon.

“Misalnya membagikan sembako dan uang, hal itu tak perlu dilakukan,” tutupnya. (fnc)