Oknum Anggota TNI Diduga Aniaya Warga di Sula

PENAMALUT.COM, SANANA – Lima orang anggota Satgas TNI Kabupaten Kepulauan Sula diduga melakukan tindakan penganiayaan terhadap salah seorang remaja berinisial FP alias Fadli (17).

Informasi yang dihimpun Nuansa Media Grup (NMG), kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (18/8) dinihari sekira pukul 04.50 WIT.

Saat itu, korban FP sedang menghadiri acara ramah tamah pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI. Tiba-tiba datanglah 5 orang anggota TNI untuk melakukan aksi premanisme itu kepada FP.

Dari kelima orang anggota TNI tersebut, baru dua orang yang terungkap identitas mereka, yakni SS alias Soleman dan M alias Markus. Sedangkan 3 orang lainnya belum diketahui identitasnya. Korban FP yang tidak mengetahui motif kesalahannya itu diseret oleh 5 orang anggota TNI dari tempat duduknya di sebuah acara tersebut.

Melihat perbuatan premanisme tersebut, warga setempat langsung melerai tindakan 5 orang anggota TNI itu. Kepala Desa Kabau Pantai yang berada di lokasi kejadian langsung mencegah dan membawa masuk FP kedalam rumahnya.

Atas kejadian itu, FP mengalami luka memar di wajah bagian kiri, kepala bagian kirinya pecah serta tulang rusuk bagian kirinya bengkak. Akibatnya, sekujur tubuh FP tak bisa digerakkan lantaran merasa sakit hingga tak bisa berjalan.

Ibu korban FP, Nursina Fataruba kepada wartawan membenarkan informasi terkait tindakan kekerasan yang dialami anaknya.

Nursina berharap kepada Dandim 1510 Kepulauan Sula agar segera melakukan penangkapan terhadap pelaku untuk diproses secara hukum.

“Sebenarnya tadi malam itu penganiayaan terhadap tiga orang masyarakat. Namun yang paling parah itu adalah anak saya,” jelas Nursina.

Karena itu, Nursina meminta Dandim 1510 Sula agar segera menarik anggotanya (TNI) dari Desa Kabau Pantai, yang bertugas di wilayah hukum desa setempat. Sebab, kata dia, pelaku TNI tersebut hanya membuat tindakan kekerasan, bukan melindungi dan mengayomi warga masyarakat setempat. (ish/tan)