Beda Pilihan di Pilkada 2024, Guru di Morotai Dimutasi

Ilustrasi.

PENAMALUT.COM, DARUBA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Pulau Morotai diduga tanpa dasar melakukan mutasi terhadap sejumlah guru. Mutasi tersebut diduga buntut persoalan tak mendukung pasangan calon tertentu pada pilkada 2024.

Plt Kepala Dikbud Morotai, Syafrudin Manyila, diketahui telah melakukan mutasi terhadap beberapa guru pada masa kampanye. Mereka di antaranya, Sri Wati Sosal, guru SD GMIH Sangowo, Kecamatan Morotai Timur, yang dipindahkan ke SD Inpres Yao, Kecamatan Morotai Utara, dan Sri Hardiyanti Lalopa, guru SD Unggulan 10 Morotai, dimutasi ke SD Inpres Yao.

Alasan mutasi ini diduga karena intervensi politik. Para guru yang dimutasi diduga karena tak ingin mendukung pasangan calon pilihan pimpinan. Bahkan, sejumlah guru lainnya mengaku mendapat ancaman jika tak memilih paslon Deny Garuda dan Qubais Baba akan dimutasi.

“Kurang tahu juga tadi saya tanya di bagian GTK, saya tanya alasan katanya tidak tahu juga cuma disuruh menjalankan tugas saja tanpa sebabnya apa dorang tidak tahu. Tiba-tiba saya dapat SK mutasi, saya juga kaget. Kurang tahu mungkin karena kepsek kan setahu saya dia orangnya DG (Deny Garuda). Jadi kemungkinan dorang kira (pilihan) saya ke RR (Rusli-Rio), tapi saya kurang tahu kemungkinan alasan yang jelas,” ujar Sri Wati kepada Nuansa Media Grup, Senin (30/9).

Senada, Sri Hardiyanti mengaku, kemungkinan ia dimutasi karena ingin mendukung paslon Rusli-Rio pada pilkada 2024 nanti.

“Mungkin mutasi ini akibat karena waktu itu saya lihat deklarasi kampanye damai tiga calon bupati dan mungkin mereka tahu saya dukung paslon Rusli-Rio,” ujarnya.

Selain itu, sejumlah guru hingga petugas kebersihan di SD Unggulan 3 Morotai, mendapat teror dari salah satu staf ahli pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, berinisial HM.

HM diduga memerintah bahkan mengancam sejumlah guru, staf, cleaning service hingga kepala sekolah di sejumlah SD maupun SMP Unggulan di Kecamatan Morotai Timur. HM diduga mengancam agar sejumlah guru hingga petugas kebersihan mengikuti perintahnya untuk mendukung salah satu paslon.

Seluruh ASN, PPPK maupun petugas honorer yang tidak mendukung paslon Deny Garuda dan Qubais Baba pada pilkada 2024, akan dimutasi hingga diberhentikan.

“Kalau pendukung RR (Rusli-Rio), dia ancam kase pindah. Ada juga yang dia (HM) suruh kepsek supaya kase berhenti  petugas kebersihan,” kata salah satu sumber yang enggan disebut namanya.

“Cuma katanya kepsek dia tara mau kasih berhenti, tapi kepsek suruh kalau masuk kerja itu jangan lewat dari muka nanti Pak HM dia lihat,” sambungnya.

Menurutnya, sejumlah guru juga diancam akan dimutasi ke tempat yang jauh dari keluarga mereka.

“Yang guru-guru PNS itu katanya dorang punya tempat pindah juga dorang sudah siapkan. Tinggal dorang tunggu SK keluar saja. Pokoknya kalau dapat tahu pendukung RR itu pasti dapa ancam kase pindah tugas,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dikbud Morotai, Syafrudin Manyila, yang dikonfirmasi terpisah belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan. (ula/tan)