PENAMALUT.COM, DARUBA – Sejumlah pedagang bawang, rica, dan tomat (Barito) di Pasar Central Business District (CBD) Kabupaten Pulau Morotai mengeluhkan semakin sepinya pembeli di pasar tersebut, sehingga berdampak pada menurunnya aktivitas perdagangan.
Meski beberapa pedagang tetap bertahan dengan harapan kondisi pasar bisa kembali ramai, tapi tidak sedikit juga pedagang lainnya memilih berjualan di trotoar dan pinggir jalan, bahkan di rumah mereka masing-masing. Akibatnya aktivitas di pasar tersebut terlihat sepi. Sehingga mempengaruhi pendapatan para pedagang setempat. Karena itu, Pemkab Morotai diminta turun tangan mengatasi masalah tersebut.
Salah satu pedagang CBD, Amir Kurung, berharap Pemkab Morotai menertibkan aktivitas perdagangan yang saat ini tersebar di berbagai titik. Menurutnya, para pedagang mengeluhkan menurunnya jumlah pembeli akibat banyaknya penjual yang memilih berjualan di rumah masing-masing.
Kondisi ini tentu berdampak signifikan terhadap pendapatan mereka, karena warga cenderung lebih memilih membeli langsung dari rumah pedagang dibandingkan datang ke pasar.
“Pasar ini sebenarnya bisa lebih ramai kalau semua pedagang berjualan di satu tempat. Tapi karena banyak yang jualan di rumah, jumlah pembeli yang datang ke sini jadi berkurang,” ujar Amir, Selasa (18/3).
Bagi Amir, meskipun lokasi pasar cukup jauh dari permukiman warga, hal itu seharusnya tidak menjadi masalah jika perdagangan dipusatkan di satu tempat. Ia mengaku sudah menyampaikan keluhan ini kepada Kepala Dinas Perindagkop serta bupati sebelumnya. Namun, hingga kini belum ada tindakan konkret untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Kami berharap agar bupati yang baru bisa membuat salah satu program yang mengarah ke situ, sehingga pasar hanya dipusatkan di satu tempat. Begitulah yang kami harapkan,” pungkasnya. (tr1/tan)












