DAERAH  

Banjir Kembali Menerjang Kelurahan Bobo, DPRD dan Pemkot Minta BPJN Segera Atasi

PENAMALUT.COM, TIDORE – Hujan deras yang terjadi sejak Selasa (23/9) pagi sore menyebabkan banjir kembali menrjang Kelurahan Bobo, Kecamatan Tidore Utara. Ini merupakan kedua kalinya dalam sepekan terakhir terjadi banjir di wilayah tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore, Ardiansyah Fauzi, bersama Kepala Dinas PUPR Abdul Muis Husain dan Kalak BPBD Kota Tidore Muhammad Abubakar langsung beegerak meninjau lokasi banjir tersebut.

Banjir ini membuat 50 meter badan jalan Sultan Abidin Syah yang merupakan ruas nasional dipenuhi material pasir. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas Rum-Soasio menjadi terhambat.

Setelah melihat kondisi di lapangan, Ardiansyah mengatakan, instansi terkait harus segera melakukan normalisasi di jalur air dan juga pembuatan gorong-gorong untuk mengaliri air, sehingga tidak tersumbat kemudian meluap ke rumah warga dan jalan raya.

Ia lantas mendesak pihka Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku Utara untuk segera menangani dampak banjir yang menyebabkan ruas jalan nasional dipenuhi material itu.

“Kami minta kepada BPJN segera menangani masalah ini. Kondisi di lapangan harus segera dibangun gorong-gorong,” ujar Ardiansyah kepada wartawan.

Menurut Ardian, pembangunan gorong-gorong  harus dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional lantaran membentang di ruas jalan nasional.

“Karena gorong-gorong melewati jalan nasional jadi Balai yang harus tangani. Karena ini kewenangannya Balai,” katanya.

Terkiat itu, Kepala Dinas PUPR Kota Tidore Abd Muis Husain meminta dukungan Balai Pelaksana Jalan Nasional Maluku Utara dalam penangan banjir di Bobo. 

Menurut Muis, jalan raya yang dipenuhi material itu merupakan ruas nasional sehingga bukan kewenangan pihaknya untuk membangun gorong-gorong.

Apalagi kata Muis, pada 27 September nanti akan digelar Tour The Pattimura, lomba balap sepeda keliling pulau Tidore dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 TNI tahun 2025.

“Kami minta dukungan Balai karena yang kena dampak banjir ini juga jalan nasional. Kita khawatir jangan sampai terjadi banjir lagi pada saat acara Tour The Pattimura,” katanya.

BPBD Kota Tidore telah mengerahkan sejumlah personil dan 2 ekskavator untuk menangani masalah banjir di Bobo. Bersama warga, personil pemerintah membersihkan material di jalan raya dan juga jalur aliran air. 

Kalak BPBD Kota Tidore, Muhammad Abubakar mengatakan, berdasarkan pengamatan di lapangan, banjir yang membawa material pasir itu berasal dari gunung. Pihaknya juga telah melakukan normalisasi jalur air agar tidak meluap jika terjadi banjir susulan.

Ia juga membantah informasi yang menyebut banjir yang terjadi di Bobo disebabkan karena adanya galian C di kelurahan tersebut. Pasir yang terbawa banjir kata dia, merupakan material yang tergerus di jalur aliran air.

“Yang kami cek aliran air itu berasal dari gunung karena hujan deras, mungkin karena ada perluasan lahan pertanian sehingga terjadi penebangan pohon,” katanya.

Ia menjelaskan, banjir di lokasi tersebut sudah terjadi 7 kali. Namun kata dia, banjir yang terjadi sebelumnya tidak separah yang terjadi 2 kali dalam sepekan terakhir ini.

“Yang parah pertama itu yang Jumat kemarin itu, dan hari ini juga banjir yang sama membawa material,” katanya.

Menurutnya, banjir yang terjadi sebelumnya berdampak pada 26 rumah warga kelurahan Bobo yang posisinya berada di bawah badan jalan.

“26 rumah warga kena dampak banjir sebelumnya. Hanya 2 yang paling parah karena material yang dibawah banjir masuk hingga ke dalam rumah. Alhamdulillah banjir tadi tidak berdampak ke rumah warga,” ungkapnya.

error: Content is protected !!