PENAMALUT.COM, TIDORE – Kepala Sentra Wasana Bahagia Ternate, Osep Mulyani, beserta jajaran bertemu dengan Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen. Pertemuan yang di ruang kerja Wali Kota Tidore, Kamis (25/9), itu untuk berkoordinasi terkait kesiapan Sekolah Rakyat.
Wali Kota Muhammad Sinen pada kesempatan itu meminta agar perekrutan siswa pada Sekolah Rakyat ini harus betul-betul selektif dan terbuka, sehingga menjangkau seluruh masyarakat yang latar belakangnya kurang mampu di Kota Tidore Kepulauan.
Pada prinsipnya, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan mendukung pelaksanaan Sekolah Rakyat, karena ini merupakan program pemerintah pusat yang juga menjadi program daerah. Program Presiden juga menjadi bagian dari program gubernur, bupati dan wali kota.
“Bila perlu survey masyarakat yang latar belakangnya kurang mampu, karena ini tujuan Presiden untuk melayani masyarakat kurang mampu. Program sekolah rakyat ini dibiayai oleh pemerintah pusat, maka saya minta kalau boleh disurvey ulang melihat kondisi masyarakat, dengan data perekrutan yang selektif. Mudah-mudahan program dari Presiden ini benar-benar kena sasarannya,” imbuhnya.
Sementara Kepala Sentra Wasana Bahagia Ternate, Osep Mulyani dalam kesempatan tersebut melaporkan, Sekolah Rakyat di Kota Tidore Kepulauan sudah ada dua, yaitu jenjang SMA dan SD. Jenjang SMA berlokasi di Desa Akekolano, dan jenjang SD di Desa Ampera, Kecamatan Oba Utara.
“Untuk itu kami rencana melakukan penerimaan atau masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) untuk siswa program Sekolah Rakyat pada Selasa 30 September 2025. Jumlahnya ada 75, dan kriteria yang kita tetapkan yaitu siswa dari desil 1 dan desil 2 atau yang putus sekolah,” jelasnya.
Osep juga menambahkan, program Sekolah Rakyat ini juga bertujuan untuk pengentasan kemiskinan, sehingga yang direkrut merupakan orang atau masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem atau miskin.
“Kami juga telah turun untuk melihat kondisi di lapangan,” pungkasnya.