Kasus Jasa Pandu Kapal Asing Segera Diusut Kejari Ternate

PENAMALUT.COM, TERNATE – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Ternate bakal menyelidiki kasus piutang macet jasa pandu kapal asing yang dilakukan PT. Bintang Timur kepada PT. Pelindo Cabang Ternate senilai 1,1 miliar lebih sejak tahun 2019-2021.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kejari Ternate, Jefri Huwae mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima ada sebuah perusahan terbatas dalam hal ini PT. Bitang Timur tidak menyetor uang kepada Pelindo Cabang Ternate dari hasil penunjukan sebagai keagenan untuk jasa pandu sebesar Rp 1.121.915.146.

“Ini masuk dalam piutang macet dari tahun 2019 sampai dengan saat ini. Jadi ini termasuk dalam kerugian keuangan negara,” kata Jefri kepada wartawan, Senin (25/10) kemarin.

Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima, jasa pandu oleh kapal-kapal asing telah dibayarkan kepada PT. Bintang Timur. Namun yang menjadi hak Negara dalam hal ini PT Pelindo belum menerima setoran dari Bintang Timur. Oleh karena itu, Kejari Ternate akan menindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah penegakan hukum yakni dilakukan penyelidikan.

“Kami sudah rencanakan pekan ini diterbitkan surat perintah penyelidikan terkait dengan kasus ini yang tidak disetorkan ke Pelindo,” tukasnya.

Jefri yang juga Asdatun Kejati Malut ini menambahkan, karena ini tindak pidana khusus dan ini merupakan laporan baru, sehingga ditindaklanjuti dulu sambil melihat perkembangannya seperti apa.

“Tetapi kalau melihat dari tenggang waktu tidak membayar dari tahun 2019 sampai sekarang, tidak bisa disebut sebagai kelalaian. Untuk mengklarifikasi hal ini, maka akan ditindaklanjuti dengan proses hukum,” tegasnya.

Terkait berapa yang disetor setiap kapal asing, ia mengaku belum sampai pada tahapan itu.

“Tapi yang pasti, kita sudah memiliki data, namun perlu diklarifikasi lagi. Jadi klarifikasinya harus melalui proses penyelidikan. Saya sudah sampaikan ke Kasi Pidsus untuk buat konsep surat perintah penyelidikan,” tandasnya menutup. (gon/ask)