DAERAH  

Tangis Korban Gempa Gane Saat Menagih Janji BPBD Halsel Soal Huntap

Ratusan warga Gane saat mendatangi Kantor BPBD Halsel. (Amrul/NMG)

PENAMALUT.COM, LABUHA – Ratusan warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Selasa (8/2) pagi tadi mendatangi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel.

Kedatangan ratusan warga itu menuntut janji pemerintah soal pembangunan hunian tetap (Huntap). Pasalnya, anggaran pembangunan Huntap yang tersimpan di rekening warga itu sampai saat ini masih diblokir.

“Kitorang (kami) ini hanya ingin rekening yang diblokir itu segera dibuka, agar supaya bantuan yang kami terima melalui rekening BRI itu bisa cair, supaya bisa bangun torang pe rumah,” teriak Ati, salah satu massa aksi sambil menetaskan air matanya.

Ati berujar, sudah kurang lebih tiga bulan dirinya bersama warga yang lain berada di Labuha hanya untuk memperjuangkan hak mereka.

“Torang (kami) ini di Labuha sudah sekitar tiga bulan. Torang ketemu Bupati, Bupati suruh torang ke Pengadilan. Setelah di Pengadilan, dorang (mereka/pengadilan) suruh torang ke Bank. Setelah di Bank, dorang suruh torang ke BPBD. Kasihan, kami ini mungkin tidak mengerti apa-apa. Sehingga hanya disuruh kesana kemari dan hanya ikut saja,” ujarnya.

Beberapa warga lain juga ikut meneteskasna air mata mereka saat mendengar apa yang disampaikan oleh Ati. Sebab bagi warga, perjuangan mereka menuntut bantuan yang diberikan oleh pemerintah sudah begitu lama dan tahapannya begitu panjang.

“Torang sudah gugat di pengadilan dan menang, tapi masih sama saja. Tolong buka rekening kami yang diblokir,” pintanya.

Sementara kordinator aksi, Harmain Rusli, menyampaikan bahwa persoalan Huntap adalah persoalan kemanusiaan yang mestinya dijaga secara nurani kemanusian.

“Perlu diketahui, bahwa hari ini puluhan massa aksi yang datang ke Kantor BPBD adalah sebuah tuntutan yang paling urgens. Di mana massa aksi merupakan masyarakat korban gempa bumi sejak 3 tahun silam. Terlalu banyak janji manis yang diberikan oleh Pemda Halsel dalam hal ini BPBD, namun kenyataan justru tambah menyengsarakan warga,” tuturnya.

Harmain menguraikan tahapan penerimaan bantuan anggaran Huntap sejak 2019-2020 dan 2021, masyarakat Gane Luar korban gempa bumi, khususnya rusak ringan dan rusak sedang telah dicairkan. Namun anehnya, penerima bantuan dari kategori rusak berat justru dipersulit sampai berlarut-larut.

“Ini ada apa ini sebenarnya,” tanya Harmin.

Aksi berjam-jam di depan Kantor BPBD Halsel menuntut agar Kepala Seksi Kedauratan BPBD Halsel, Rahmat, dihadirkan untuk memberikan penjalasan terkait dengan pemblokiran rekening penerima bantuan huntap masyarakat Gane Luar.

Selang beberapa menit kemudian, Rahmat keluar dan menemui massa aksi. Rahmat menjelaskan pihaknya juga ikut prihatin dengan kondisi saat ini, khususnya masyarakat Gane yang terkena gempa sejak 3 tahun lalu.

“Saya juga sangat peihatin dengan kondisi yang bapak/ibu alami saat ini. Kita di BPBD juga menginginkan agar bantuan bapak/ibu secepatnya bisa diterima, tapi karena semuanya melalui aturan dan regulasi. Sehingga kita hanya bisa mengikuti itu sebagaimana dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Lanjut dia, kerusakan rumah mulai dari rusak sedang, rusak ringan dan rusak berat, jika di totalkan berkisar 2.900 unit rumah. Di mana rusak berat itu 1.201 unit, dan yang sementara telah dibangun sebanyak 469 unit.

“Sekarang bapak/ibu yang kita lakukan proses untuk pembangunan rumah itu di atur dengan SOP. Di mana SOP itu mengatur bahwa untuk rumah rusak berat, menggunakan aplikasi. Sehingga kami melaksanakan perintah sesuai SOP yang ada,” bebernya.

“Kami maunya samaratakan dengan rusak sedang dan rusak ringan, agar kami juga merasa lebih nyaman sesuai dengan kebutuhan dan kemauan bapak/ibu. Akan tetapi di dalam SOP ini mengatur bahwa rusak berat itu harus menggunakan konstruksi dan jaringan, sehingga kita harus melalui itu,” pungkasnya.

Mendengar hal itu, masa aksi kemudian menyampaikan sejumlah tuntutan mereka dan setelah itu membubarkan diri dengan tertib. (rul/ask)

Respon (8)

  1. Ping-balik: Infy
  2. Ping-balik: SpadeGaming

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *