Dua Anak Perwira Polda Malut Ikut Seleksi Taruna Akpol, Kapolda Diminta Komitmen

Proses seleksi taruna Akpol di Polda Malut

PENAMALUT.COM, TERNATE – Dua orang anak perwira menengah Polda Maluku Utara diketahui mengikuti seleksi taruna akademi kepolisian (Akpol) tingkat panitia daerah (Panda) Polda Malut.

Informasi yang diterima, kedua perwira itu mengikutkan anaknya di taruna Akpol Polda Malut. Padahal keduanya diketahui belum berdomisili di Maluku Utara di atas dua tahun, sedangkan dalam aturannya harus minimal dua tahun bertempat tinggal di wilayah yang akan diikutkan seleksi.

Sumber terpercaya menyebutkan, ini bukan kali pertama ada petinggi Polda yang mengikutkan anaknya pada seleksi taruna Akpol. Pada tahun-tahun sebelumnya juga pernah terjadi. Dengan memanfaatkan jabatan di Polda, mereka lalu mengikutkan anaknya pada seleksi taruna Akpol.

“Hal ini membuat jatah putra dan putri daerah Maluku Utara diambil untuk anak mereka. Padahal di mana tempat lahir mereka juga ada Polda, tapi kenapa mereka memanfaatkan di daerah lain,” kata sumber tersebut kepada wartawan, Kamis (4/5) kemarin.

Untuk itu, Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Midi Siswoko harus benar-benar komitmen dalam seleksi penerimaan calon anggota Polri yang dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis (Betah).

Tak hanya itu, Polda juga telah menggelar penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah penerimaan Taruna/i Akpol, Bintara dan Tamtama Polri tahun 2023 bertempat di Aula Kie Raha Polda Malut, Selasa (18/4) lalu. Sehingga bukan sekadar slogan, tetapi wujud dari sebuah komitmen Kapolda.

Sebelumnya, Kapolda Irjen Pol Midi Siswoko juga telah menyampaikan agar pengelolaan sumber daya manusia di tubuh Polri harus bersih, jujur, dan berkeadilan mulai dari hulu pada tahap rekrutmen sampai hilir saat pengakhiran dinas dengan menerapkan sistem merit yang didasarkan pada kapabilitas, kompotensi, komitmen dan integritas yang tinggi.

“Dengan demikian, untuk mewujudkan sumber daya manusia pilihan harus diawali dengan komitmen bersama melalui pembacaan pakta integritas dan pengambilan sumpah atas nama tuhan dan akan dipertanggungjawabkan,” ucapnya.

Kata dia, kegiatan seperti ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat bahwa seleksi penerimaan calon anggota Polri dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip “Betah” (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis).

Dalam mewujudkan hal tersebut harus dilaksanakan komitmen bersama baik peserta, orang tua, panitia, outsorcing dan pengawas internal maupun eksternal. Sehingga prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis bukan hanya sebagai slogan, tetapi wujud dari sebuah komitmen.

Jenderal bintang dua itu kembali menegaskan kepada panitia dan pengawas internal dan eksternal agar dapat berperan aktif dalam tahapan seleksi, dan dapat melaporkan setiap jenjang apabila ditemukan adanya hal-hal menyimpang dalam pelaksanaan seleksi.

“Jangan mencoreng nama baik institusi Polri dalam pelaksanaan tes ini. Laksanakan fungsi dengan baik dan benar. Jika ada yang melakukan pelencengan, maka ditindak secara tegas sesuai hukum yang berlaku. Sehingga dalam proses seleksi dapat menjaring calon anggota Polri yang berkualitas,” pungkasnya menutup. (gon/ask)

Respon (5)

  1. Kalau memang belum 2 tahun berdomisili di Malut maka harus di gugurkan. Jangan ambil jatah/kuota Akpol utk Malut hanya karena ortunya berinas/perwura di pula malut. Usut seleksi pemberkasan nya !!!!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *