PENAMALUT.COM, LABUHA – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Halmahera Selatan, Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila, akan membentuk kabinet pelangi jika terpilih nanti.
Kabinet pelangi ini akan merangkul semua golongan, baik etnis, suku dan sebagainya. Ini bertujuan untuk membangun Halmahera Selatan yang HEBAT dengan hati yang tulus.
“Tidak ada sekat-sekat. Biarkan kita sama, bersatu untuk membangun daerah Halmahera Selatan dalam bingkai Saruma,” ujar calon bupati Rusihan Jafar dalam kegiatan dialog visi misi calon bupati dan wakil bupati Halmahera Selatan yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) bertempat di Gereja Protestan Maluku Jemaat Labuha, Minggu (29/9).
Pada kesempatan itu, Rusihan memaparkan visi misi dan program yang telah digagasnya. Program dan visi misi itu diantaranya di sektor pendidikan dan kesehatan, pertanian dan kelautan, juga di bidang keagamaan.
Di sektor pendidikan, pemerintahan Rusihan-Muhtar akan menggratiskan biaya kuliah bagi mahasiswa yang berasal dari Halmahera Selatan. Pemerintah tidak akan memberikan uang kepada mahasiswa yang menempuh studi ini, tetapi pemerintah akan bekerja sama dengan universitas yang ada di Kota Ternate maupun di Halmahera Selatan untuk membayar uang kuliah mereka.
Mantan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku Utara itu mengemukakan bahwa APBD Halmahera Selatan senilai 2,4 triliun, akan dibuka 40 miliar untuk membayar biaya kuliah mahasiswa asal Halmahera Selatan.
“Kita hanya buka 40 miliar dari APBD untuk dua kali dalam setahun membayar SPP mereka. Kita juga akan kerja sama dengan Unkhair untuk kuota khusus kedokteran jatah dari Pemda Halmahera Selatan sebanyak 30 orang,” tuturnya.
“Pemda yang akan membiayai selama lima tahun mereka menempuh studi kedokteran. Dengan demikian, kita tidak butuh lagi orang dari luar, karena putra putri daerah kita sendiri yang akan menjadi dokter,” sambungnya.
Rusihan juga menyentil pernyataan calon wakil bupati Muhlis Jafar yang mengatakan APBD hanya 2,4 miliar dengan beban daerah yang semakin besar. Menurut Rusihan, sebenarnya beban daerah tidak besar. Hanya karena biaya perjalanan dinas dan ATK terlalu banyak.
Rusihan menyebut perencanaan pembangunan harus ditata dan diukur dengan baik mulai dari bawah sampai atas. Dengan begitu, program yang telah digagas itu bisa berjalan dengan baik dan visi misi serta program bisa terlaksana.
“Saya sudah empat kali di DPRD selalu di badan anggaran, jadi saya hafal betul batang tubuh APBD,” tandasnya.
Di bidang keagamaan. Rusihan-Muhtar akan membagi porsi APBD itu dengan adil dan merata. Sehingga itu, akan dialokasi anggaran tudak hanya untuk pembangunan masjid, tapi juga gereja. Kemudian program umroh gratis dan perjalanan religi bagi nasrani.
“Saya buka di batang tubuh APBD hanya ada pembangunan masjid, kenapa tidak ditambah dengan gereja. Begitu juga dengan perjalanan umroh gratis, kenapa tidak ditambah perjalanan religi ke Yerusalem. Ini soal keadilan untuk semua golongan yang akan menjadi program Rusihan-Muhtar,” jelasnya.
Tak lupa Rusihan-Muhtar juga bersinergi dengan Kesultanan Bacan untuk sama-sama membangun Halmahera Selatan. Sehingga itu, setiap tahun akan dialokasikan anggaran sebesar 25 miliar untuk adat dan kebudayaan. (ask)