PENAMALUT.COM, TIDORE – Wali Kota Muhammad Sinen mewakili seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada Presiden Prabowo Subianto atas penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah.
Sultan Zainal Abidin Syah dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional bertempat di Istana Negara Jakarta dalam Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025, Senin (10/11).
Wali Kota Muhammad Sinen menceritakan secara singkat napak tilas perjuangan sang pahlawan Sultan Zainal Abidin Syah saat Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno mengundangnya dalam konferensi Malino di Makassar pada 16-25 Juli 1946.
Presiden Soekarno sekaligus sang Proklamator Indonesia menawarkan 3 opsi kepada Sultan Zainal Abidin Syah, yaitu pertama; Tidore dan Papua berdiri negara sendiri, kedua; Tidore dan Papua bergabung dengan Belanda, dan ketiga; Tidore dan Papua bergabung dengan NKRI.
“Tanpa berpikir Panjang, dengan lantang Sultan Tidore Zainal Abidin Syah mengatakan kepada Bung Karno, bahwa Tidore dan Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan Sultan Zainal Abidin Syah memberikan sepertiga wilayah kepada NKRI,” tuturnya.
Sejak tahun 2021, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berupaya mengusulkan Sultan Zainal Abidin Syah menjadi Pahlawan Nasional, dan perjuangan tersebut berbuah manis, bertepatan di Hari Pahlawan 10 November 2025, nama besar Sultan Tidore Zainal Abidin Syah selaku gubernur pertama Irian Barat mendapat tempat yang layak dalam sejarah bangsa.
“Penganugerahan gelar ini merupakan sebuah kehormatan dan pengakuan dari Negara terhadap Kontribusi Tidore dalam menjaga Wilayah Kedaulatan NKRI, karena tanpa Tidore di konferensi amalino, Indonesia tidak akan pernah ada meraukenya. Sebab di hasil konferensi Malino itulah lahirlah dari Sabang sampai Merauke,” terangnya.












