Mahasiswa Yang Tewas Gantung Diri Ternyata Sebelumnya Pernah Mencoba Bunuh Diri

TKP korban bunuh diri di Kelurahan Dufa-Dufa, Kota Ternate. (Istimewa)

PENAMALUT.COM, TERNATE – Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya di Kelurahan Dufa-Dufa, Kota Ternate, Selasa (10/8) sekira pukul 21.30 malam.

Korban diketahui merupakan salah satu mahasiswa di Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, berinisi AAW (19).

Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, AAW sempat melakukan percobaan bunuh diri beberapa waktu lalu.

Dari penuturan salah satu teman dekat korban, L, kepada wartawan, bahwa korban akan mengakhiri hidupnya seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Ini diutarakan korban lewat chattting WhatsApp kepada L, lantaran korban merasa sudah membebani hidup orang tua.

L menceritakan kejadian ini bermula ketika korban yang batal berangkat ke Subaim, Halmahera Timur untuk menengok ibunya, korban langsung kembali ke kamar kosannya. Setelah sholat Isya, korban pergi bermain tenis meja.

Saat korban pergi bermain tenis meja, L datang di kosan korban, tapi tidak menemukan korban. L lalu menghubunginya dan menanyakan apakah di kosan korban ada makanan atau tidak. Korban mengaku sedang bersama dengan dua rekannya sedang di luar.

“Saya tanya, kalau tidak ada makanan, biar saya masak. Dia (korban) tanya balik ke saya, ada berasa atau tidak. Saya bilang ada beras, nanti saya masak baru antar ke dia,” tutur L dengan raut wajah sedih.

“Dia kemudian bilang ke saya, kalau habis masak, makan sendiri nasinya. Saya emosi dan marah ke dia, saya juga langsung blokir kontak di WhatsApp,” tutur L lagi.

L kemudian balik ke kamar kosnya. Tak berlangsung lama, L kembali membuka blokir, deretan pesan WhatsApp dari korban pun masuk ke hanphone L. Dalam pesan itu, korban mengatakan jika dirinya sudah banyak merepotkan L.

Jenazah korban saat dievakuasi petugas ke RSUD CB Ternate.

Tidak hanya itu, korban juga mengaku kalau dirinya sudah menjadi beban buat ibunya yang bertugas di Subaim. Belum sempat L membalas pasannyakorban kembali mengirimkan pesan akan mengulangi bunuh diri yang sempat dilakukan beberapa waktu lalu.

ā€œDia bilang saya, kalau dia sudah membebani hidup ibunya. Saya bingung maksud dia apa. Belum sempat saya tanya, dia kirim pesan lagi, kalau kejadian itu hari dia akan bikin kembali,ā€ ungkap L yang mencoba membacakan pesan terakhir korban.

L melanjutkan, setelah menerima pesan korban seperti itu, perasaan L langsung tidak tenang. Sebab, sebelumnya korban pernah melakukan upaya bunuh diri tapi dicegatnya. Merasa tidak enak, L langsung menuju ke kosan korban dengan membawa makanan.

Dalam perjalanan, perasaan L sudah tidak enak. Saat tiba di kamar kos korban, L mencoba mengetuk pintu kamar sambil memanggil nama korban. Berulang kali dipanggil, namun tidak ada balasan dari korban.

L kemudian berinisiatif mendobrak pintu kamar korban. Namun upaya tidak berhasil membuka pintu kamar korban lantaran terkunci rapat-rapat.

L juga mencoba menghubungi kedua rekan korban yang ikut bermain tenis meja, namun kedua teman itu datang. Dia lalu meminta tolong tetangga kamar korban untuk melihat melalui jendela kamar. Bahkan, L juga naik ke jendela dan mengintip melalui ventilasi.

L kaget bukan main ketika melihat korban sudah dalam posisi tergantung di lehernya dengan seutas tali.

“Saya naik jendela dan lihat di ventilasi, ada barang-barang dalam kamar sudah berantakan semua. Pas lihat korban sudah gantung diri. Saya tidak menyangka ini akan dilakukan korban,” katanya seraya menestkan air matanya.

Warga maupun tetangga kamar korban yang mengetahui informasi itu langsung menghubungi pihak kepolisian.

Tak lama kemudian, salah satu petugas kepolisian dari Polsek Ternate Utara, Joko, datang. Ia sempat masuk ke dalam kamar dan melihat korban dalam posisi tergantung dengan tali jemuran.

“Saya kemudian telepon Babinsa dan Lurah untuk datang ke TKP,” ujarnya.

Kapolsek Ternate Utara, Iptu Joni Aryanto saat dikonfrimasi menyatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), selanjutnya jasad korban dibawa ke RSUD Chasan Boesoerie (RSU-CB) Ternate untuk di-otopsi. (udi/ask)

Respon (6)

  1. Thanks for sharing superb informations. Your website is so cool. I’m impressed by the details that you have on this website. It reveals how nicely you understand this subject. Bookmarked this website page, will come back for more articles. You, my pal, ROCK! I found simply the information I already searched all over the place and just couldn’t come across. What a great web site.

  2. I discovered your blog site on google and check a few of your early posts. Continue to keep up the very good operate. I just additional up your RSS feed to my MSN News Reader. Seeking forward to reading more from you later on!…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *