Kadikbud Halbar: Desa Yang Miliki Lebih Dari Satu Sekolah Bakal Dimerger

PENAMALUT.COM, JAILOLO – Rencana merger sekolah baik SD maupun SMP di Kabupaten Halmahera Barat segera terwujud.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Halbar, Harun Kasim mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan rapat dengan mengundang Kepala UPTD bersama pengawas untuk membicarakan penggabungan sekolah tersebut.

“Saya berikan tugas kepada mereka untuk melihat sekolah mana yang layak dan tidak layak untuk ditutup agar nantinya digabungkan,” katanya saat ditemui wartawan, Rabu (1/12).

Ia mengambil contoh jika dalam satu desa apabila terdapat lebih dari satu sekolah SD, maka akan digabungkan. Begitu juga SMP yang jika jarak antara satu kampung dengan kampung yang lain hanya 2 sampai 3 kilometer dan siswanya tidak memenuhi standar, maka tidak menutup kemungkinan akan ditutup.

Harun juga bakal mengumpulkan orang tua murid untuk berdiskusi, agar bisa diketahui dampak baik dan buruk jika sekolah itu ditutup. Sehingga nantinya dijelaskan berkaitan dengan sekolah yang siswanya sedikit atau banyak, kemudian keuntungan dan kerugiannya.

“Ini supaya orang tua tahu dan mengerti tentang hal itu. Contohnya seperti SMP, jika siswanya banyak, maka cepat sekali dapat bantuan. Tetapi kalau siswa di bawah 60 orang, maka sulit sekali dapat bantuan dari kementerian. Makanya rugi, jadi kemauan saya sekolah dengan jumlah siswa yang sedikit digabungkan dengan yang jumlah siswa yang banyak. Sehingga kami bisa lengkapi dengan fasilitas seperti laboratorium komputer, fisika, kimia kemudian gurunya juga lengkap,” jelasnya.

Harun juga menyebut di Desa Bobanehena terdapat dua SD saling berhadapan, ini nantinya digabungkan. Begitu juga di Akediri ada SD Inpres 4 dan 5 yang berada dalam satu lokasi sementara, siswanya juga sedikit.

“Sekolah-sekolah ini yang layak bakal digabungkan,” terangnya. (adi/ask)