Terpilih Nahkodai PUAN Maluku Utara, Nurdiyana Ajak Perempuan Berpolitik

PENAMALUT.COM, TERNATE – Nurdiyana Syah terpilih sebagai Ketua Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Partai Amanat Nasional (PAN) Maluku Utara. Nurdiyana terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Wilayah (Muswil) PUAN ke I bertempat di Hotel Grand Majang Ternate, Minggu (13/2).

Nurdiyana pada kesempata itu menyampaikan, setelah Muswil ini, akan dilakukan konsolidasi dengan tujuan merekrut simpatisan, dan perempuan-perempuan Malut untuk ikut bergabung bersama PUAN dalam memenangkan Partai Amanat Nasional di Pemilu tahun 2024 mendatang.

“Sasaran yang ingin dicapai adalah porsi 30 persen yang disediakan undang-undangnya. Sehingga PUAN bisa mengakomodir porsi 30 persen untuk perempuan-perempuan dalam berpolitik hingga ke parlemen,” ujarnya kepada wartawan Nuansa Media Grup.

Ia bilang, tentu ini sangat membutuhkan satu tanggung jawab moral yang besar, etos kerja yang tinggi, semangat serta anggaran untuk bagaimana pihaknya mampu mendayakan perempuan-perempuan Maluku Utara dalam memenangkan Partai Amanat Nasional.

PUAN, kata dia, merupakan partai sayap dari PAN yang berkeinginan melakukan pendidikan politik bagi perempuan, dalam rangka memperdayakan perempuan dan menghilangkan persepsi orang lain bahwa perempuan itu tidak bisa berpolitik. Padahal perempuan juga bisa dan punya kapasitas yang tinggi.

“Sengaja kami di PUAN Maluku Utara melibatkan banyak sarjana-sarjana, karena intelektualnya bisa menjamin SDM bersama PAN membangun kepercayaan rakyat untuk memilih PAN pada Pemilu 2024 mendatang,” katanya.

Menurut dia, memang ada sedikit masalah ketika merekrut perempuan di Maluku Utara. Susah sekali ada yang mau ikut.

“Lewat media ini, sengaja saya bicara agar seluruh partai-partai politik yang punya sayap perempuan, mampu berkiprah untuk bagaimana merekrut perempuan sebanyak mungkin di dalam pemenangan Pemilu 2024 mendatang,” tegasnya.

Sistem Pemilu dalam hal ini KPU, lanjut dia, juga harus mampu berbicara perempuan porsi 30 persen. Begitu juga anggota-anggota perempuan yang di DPRD agar mampu menyuarakan untuk perempuan 30 persen itu tetap ada.

“Karena perempuan itu memiliki militansi yang tinggi. Itu nanti kita buktikan lewat sepak terjangnya Partai Amanat Nasional untuk meraih 30 persen perempuan di politik pada tahun 2024,” pungkasnya. (tr3/ask)