Penyidik Polda Malut Lengkapi Berkas Kasus Dugaan Gratifikasi Oknum Auditor BPK

PENAMALUT.COM, TERNATE – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara sampai saat ini masih melengkapi berkas kasus dugaan tindak pidana gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan oknum auditor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), YA.

Di mana dalam kasus tersebut, oknum auditor yang pernah bertugas di BPK Perwakilan Maluku Utara itu diduga telah menerima uang senilai Rp 15 miliar. Dugaan gratifikasi ini disinyalir berkaitan dengan pemberian wajar tanpa pengecualian (WTP).

”Kita masih lengkapi berkas dengan pemeriksaan saksi-saksi dulu, karena kasusnya sudah penyidikan. Untuk penetepan tersangkanya belum,” kata Direktur Reskrimsus Polda Malut, Kombes Pol Afriadi Lesmana, Senion (5/12).

Menurut dia, setelah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi, selanjutnya akan dilakukan gelar untuk menentukan kasus tersebut.

”Kita tidak bisa putuskan sendiri, tapi harus dilakukan gelar perkara dulu,” tuturnya.

Jika hasil gelar perkara itu tim penyidik sependapat berdasarkan bukti yang cukup, maka tindaklanjutnya selanjutnya berdasarkan SOP (standar operasional prosedur). Dalam gelar perkara nanti bisa saja langsung dilakukan penetapan tersangka.

“Penetapan tersangka mungkin saja,” jelasnya.

Afriadi menyebut jika sudah dilakukan penetapan tersangka, selanjutnya penyidik akan melengkapi berkas tersangka dan dilakukan penyerahan tahap I ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Malut.

Terkait penyitaan uang kurang lebih Rp 1 miliar beberapa waktu lalu, saat ini sudah diserahkan ke rekening penampungan dan dijadikan barang bukti. Sementara yang lain masih menunggu dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan).

“Masih nunggu ahli dari PPATK, belum ada jawaban. Aset rumah di Ternate ada dua, yang lain kita tunggu hasil dari PPATK,” pungkasnya. (gon/ask)