Kajati Malut Dikritik Minim Kinerja, Anak Buah Buka Suara

PENAMALUT.COM, TERNATE – Publik Maluku Utara mengkritik kinerja Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Budi Hartawan Panjaitan yang dianggap minim kinerja.

Ini karena semenjak Budi Hartawan Panjaitan dilantik 9 bulan lalu hingga sekarang belum menuntaskan satu kasus dugaan korupsi. Bahkan semasa Budi menjabat, belum ada produk penanganan tindak pidana korupsi.

“Kasus yang saat ini ditangani adalah kasus lama di waktu Kepala Kejati sebelumnya,” ujar akademisi Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate, Abdul Kadir Bubu, belum lama ini.

Bahkan Abdul Kadir Bubu meminta kepada Jaksa Agung untuk mencopot Budi Hartawan Panjaitan dari jabatan Kepala Kejati Malut.

Menanggapi hal itu, anak buah Kepala Kejati Malut, Ardian, angkat bicara.

Asisten tindak pidana khsusus (Aspidsus) Kejati Malut ini mengaku, sejak pelantikan dan pengambilan sumpah serta serah terima jabatan Kepala Kejati Budi Hartawan Panjaitan pada 7 Februari 2023 lalu belum ada penetapan tersangka dalam penanganan dugaan korupsi.

Namun demikian, terkait penyelidikan pinjaman Pemda Kabupaten Halmahera Barat senilai 159 miliar yang penyelidikannya sebelum Kajati Budi Hartawan, namun naik ke penyidikan di masa Kajati sekarang.

“Kemudian Covid-19, peenyelidikan dan penyidikan di masa Pak Budi,” katanya kepada wartawan, Rabu (25/10).

Selain itu, sambungnya, perjalanan dinas dan makan minum (mami) Wakil Kepala Daerah (WKDH) Malut sudah naik ke penyidikan. Begitu juga pengadaan alat praktik dan peraga peserta didik SMK Negeri 1 Pulau Morotai serta SMK Negeri 4 Kota Ternate pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara. 

Kemudian kasus BPRS Kota Ternate dan PT. Alga yang naik ke penyidikan di masa Budi Hartawan.

Namun terkait penetapan tersangka, kata dia, masih menunggu perhitungan kerugian keuangan negara dari BPK dan BPKP.

Untuk kerugian keuangan negara yang sudah keluar, pihaknya menunggu pemeriksaan ahli.

“Misalnya di BPRS itu ahli perusahan daerah (Perusda), hanya menunggu itu saja kita.  Jadi masyarakat Maluku Utara harus bersabar,” pungkasnya. (gon/ask)