PENAMALUT.COM, TERNATE – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara, Fachruddin Tukuboya, dinyatakan lulus dengan memuaskan dalam ujian hasil penelitian Program Doktor Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia.
Kandidat Doktor itu meraih nilai A lewat penelitian berjudul Model Pemberdayaan Berbasis Kalender Penghidupan Suku Togutil Berkelanjutan (Studi Komunitas Adat Suku Togutil di Pulau Halmahera).
Dalam penelitiannya, Fachruddin menguraikan beberapa penjelasan dalam hasil dan pembahasan penelitian terkait Komunitas Adat Terpencil (KAT) suku Togutil. Diantaranya Analisa Komparasi, Sintesis Temuan, dan Sintesa Model Pembelajaran Berbasis Kalender Penghidupan.
Di mana dalam Analisa Komparasi sebagaimana teori ABCD oleh Owen & Kemp, (2012): Data pada kalender penghidupan menunjukkan bahwa strategi penghidupan KAT Togutil yang paling kuat adalah hubungan dengan alam dan sesama komunitas, sementara itu modal alam adalah modal yang baling kuat. Ini berarti bahwa aktivitas peningkatan ekonomi yang sangat kuat adalah pemanfaatan sumber daya alam khususnya (tanah, air dan hasil hutan).
Hasil ini berbeda dengan kerangka pemberdayaan Berbasis Aset (Assets Based Community Development (ABCD) yang dikemukakan oleh Owen & Kemp, (2012) yang berfokus pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan kekuatan asset yang dimiliki. Dalam pendekatan ABCD, asset menjadi kunci dalam pemberdayaan dan hanya mengidentifikasi sumber daya asset yang tersedia tanpa mengakomodir strategi penghidupan dan kalender penghidupan suatu kelompok masyarakat. Ini berbeda dengan temuan peneliti, yang memadukan antara asset penghidupan, strategi penghidupan diselaraskan dengan kalender penghidupan (Model CAS).
Dalam teori pemberdayaan menurut Maschi et al., (2021): terdapat tiga level pemberdayaan yaitu level individu, organisasi dan komunitas. Teori ini mengemukakan bahwa pemberdayaan adalah sebuah konstruksi tingkat/level individu ketika seseorang memperhatikan variabel intrapersonal dan perilaku, sebuah konstruksi tingkat organisasi ketika seseorang memperhatikan mobilisasi sumber daya dan peluang partisipatif, dan sebuah konstruksi tingkat komunitas ketika struktur sosio politik dan perubahan sosial menjadi perhatian utama. Pemberdayaan berdasarkan level yang telah dikemukakan tersebut efektif jika kita mengenali perilaku individu, komunitas dan organisasi dari suatu kelompok masyarakat. Jika tidak maka pemberdayaan dari komunitas tersebut tidak tercapai.
Sintesis Temuan berdasarkan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dikemukakan oleh (Chambers et al., 1989; Chambers, (1994): Metode lainnya adalah metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dikemukakan oleh (Chambers et al., 1989; Chambers, (1994) metode PRA melibatkan komunitas dalam kegiatan proses identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program pembangunan yang relevan dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi sangat efektif pada individu, organisasi dan komunitas yang aktif, sedangkan kelompok yang pasif sulit dilakukan.
Dengan demikian menurut peneliti, pemberdayaan berbasis kalender menjadi solusi untuk mengakomodasi pemberdayaan berdasarkan pada level individu, organisasi dan komunitas yang pasif maupun yang aktif. Sehingga pemberdayaan lebih bermakna.
Berdasarkan pada sintesis temuan penelitian dan analisis komparasi, maka dikembangkan suatu model yaitu model pemberdayaan berbasis kalender penghidupan dengan beberapa tahapan-tahapan.
Tahapan dalam pemberdayaan model CAS ini mengidentifikasi aktivitas kehidupan: mendokumentasikan aktivitas kehidupan komunitas masyarakat yang terjadi sepanjang waktu. Membuat kalender penghidupan. Memvisualisasikan/membuat kalender penghidupan. Mengidentifikasi asset dan strategi penghidupan. Mengidentifikasi potensi asset dan strategi penghidupan yang perlu diberdayakan pemberdayaan.
Mengatur Waktu Pemberdayaan. Mengidentifikasi waktu-waktu yang paling efektif untuk pelaksanaan pemberdayaan. Melaksanakan Pemberdayaan. Melakukan pemberdayaan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap suatu komunitas masyarakat untuk mengambil kontrol atas kehidupan mereka sendiri. Mengevaluasi hasil pemberdayaan sertadilakukan evaluasi hasil pemberdayaan untuk mengetahui capaian dari pemberdayaan berbasis pada kalender penghidupan.
Sekadar diketahui, dalam ujian hasil penelitian yang diselenggarakan melalui virtual pada Rabu (29/5) itu, tim penguji diketuai Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si, sedangkan penguji 1 adalah Prof. Dr. Bambang Sergi, penguji 2 Dr. M Nasir Tamalene, M.Pd, dan penguji 3 Prof. Dr. Donna Asteria, S.Sos, M.Hum.
Sementara promotor disertasi Fachruddin adalah Dr. Herdis Herdiansyah, S.Fil.i., M.Hum, dengan Co-promotor 1 Prof. Dr. Kosuke Mizuno dan Co-promotor 2 Dr. Evi Frimawaty, S.Pt., M.Si. (ask)