Fachruddin Tukuboya Paparkan Rekomendasi Peningkatan Kapasitas Berbasis SDGs untuk Pengelolaan Dampak Pertambangan

PENAMALUT.COM, TERNATE ā€“ Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku Utara berkolaborasi dengan IWIP, Harita Group, OBI, dan NHM, serta perguruan tinggi Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara (UNUTARA) menggelar “Seminar Hasil Penelitian dan Inovasi Sederhana”.

Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk merancang solusi inovatif yang menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Sebab pembangunan berkelanjutan kerap dihadapkan pada dilema antara meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan risiko kerusakan lingkungan.

Dalam seminar ini, Kepala DLH Maluku Utara sekaligus kandidat doktor dari Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI), Fachruddin Tukuboya, tampil sebagai salah satu narasumber utama.

Seminar yang dibuka Dr. Abubakar Abdullah selaku Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara itu menyoroti pentingnya riset dalam mendorong pengembangan daerah. Dalam sambutannya, Pj Sekda menekankan pembangunan harus mampu menciptakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Ia juga menggaris bawahi besarnya potensi Maluku Utara sebagai daerah kepulauan untuk dikembangkan melalui kolaborasi penelitian dan inovasi.

Sementara dalam presentasinya yang bertajuk “Kajian Dampak Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi di Lingkar Tambang”, Fachruddin Tukuboya memaparkan hasil penelitiannya terkait dampak aktivitas pertambangan di Halmahera Tengah. Ia menyoroti pentingnya pendekatan berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mengelola dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi. Fachruddin merekomendasikan berbagai program, termasuk pengelolaan sampah, konservasi air, edukasi pengelolaan sumber daya air, serta pelatihan keterampilan untuk diversifikasi ekonomi lokal.

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan perusahaan. Ia juga menyarankan pengembangan sistem peringatan dini untuk bencana lingkungan, yang dapat membantu memitigasi risiko kerusakan akibat aktivitas pertambangan. Pendekatan ini, menurutnya, tidak hanya relevan bagi Halmahera Tengah tetapi juga dapat menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.

Diskusi dalam seminar ini semakin kaya dengan kontribusi dari Prof. Dr. Kosuke Mizuno, akademisi dari SIL UI, yang memberikan masukan strategis mengenai pentingnya sinergi antara pengelolaan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi. Mizuno menggarisbawahi bahwa Maluku Utara memiliki peluang besar untuk menunjukkan kepada pemerintah pusat bahwa kemajuan ekonomi di sektor pertambangan dapat berjalan seiring dengan kebijakan lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.

Selain itu, Dr. Nasir Tamalene, S.Pd., M.Pd., Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara, menambahkan bahwa integrasi inovasi lingkungan dalam dunia pendidikan merupakan langkah penting untuk menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap keberlanjutan. Ia mendukung penuh rekomendasi Fachruddin yang berorientasi pada penguatan kapasitas masyarakat berbasis SDGs.

Noval Syahadat, salah satu peserta seminar, memberikan kesan yang sangat positif terhadap kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa kehadiran pembicara yang kompeten dari berbagai sektor memberikan wawasan baru sekaligus motivasi bagi peserta untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. Noval juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas disiplin, inovasi sederhana yang dapat memicu perubahan besar, aksi nyata dalam implementasi ide, serta berbagi hasil penelitian dan inovasi untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan signifikan.

Sebagai penutup, Fachruddin menyampaikan bahwa pembangunan ekonomi harus dibarengi dengan upaya mitigasi dampak lingkungan dan sosial untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang. Ia menutup seminar dengan mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif dalam menerapkan solusi berbasis riset yang telah dibahas. Fachruddin berharap kolaborasi ini dapat memperkuat kapasitas daerah dalam mengelola sumber daya secara bijaksana dan berkelanjutan, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara yang harmonis dengan lingkungan. (ask)