Komitmen Dinas P3A Maluku Utara Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak

Foto bersama saat launching layanan #torangada pada acara peringatan puncak Hari Kartini yang berlangsung di Bela Hotel

PENAMALUT.COM, TERNATE – Kondisi ekonomi suatu keluarga sangat berpengaruh dengan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Hal ini diungkap dalam sebuah penelitian sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Maluku Utara, Musrifah Alhadar, dalam acara puncak peringatan Hari Kartini ke 147 yang berlangsung di Bela Hotel, Senin (21/4).

Peringatan Hari Kartini tahun 2025 ini dengan mengusung tema ā€œPerempuan Maluku Utara Berdaya, Anak Terlindungi, UMKM Tumbuhā€œ. Dengan tema ini diharapkan agar perempuan-perempuan di Maluku Utara lebih maju, berkembang dan mampu melindungi diri sendiri dan anak nantinya di masa kini dan akan datang.

Dinas P3A Maluku Utara berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak-anak di Maluku Utara. Untuk menunjang hal itu, maka Dinas P3A Maluku Utara memiliki program kerja yang sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Hal ini juga diperkuat dengan visi Gubernur Maluku Utara 2025-2030, yaitu menjaga keberagaman dan pemerataan pembangunan bersama Maluku Utara bangkit, maju, sejahtera dan berkeadilan. Selain itu, Dinas P3A juga memiliki beberapa program kerja yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan melindungi anak-anak dari eksploitasi

ā€œKami sangat mengapresiasi atas dukungan dan partisipasi aktif dalam menjalankan program-progam kegiatan yang telah dijalankan. Kami juga memiliki program-program yang telah dilaksanakan dari beberapa tahun kemarin,ā€ jelas Musrifa.

Program yang telah dilaksanakan itu, lanjut dia, kemudian meningkatkan indeks pembangunan gender (IPG) di Maluku Utara tahun 2023 sebesar 90,59, lebih tinggi 0,56 dibandingkan tahun 2022 sebesar 90,3. Begitu juga dengan indeks pemberdayaan gender (IDG) Maluku Utara mencapai angka 79,05 pada tahun 2023, meningkat 0,05 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 78,99 dan berada pada nomor 3 tertinggi di Indonesia melebihi angka rata-rata Nasional.

ā€œIni menunjukkan bahwa kaum perempuan sudah sangat mengambil peran yang aktif pada bidang politik, pengambilan keputusan dan bidang ekonomi,ā€ tandasnya.

Lebih lanjut, kata Musrifa, saat ini di seluruh kabupaten/kota telah ada keterwakilan perempuan di DPRD dan sudah banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis. Namun demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih tertinggal, dan berada di bawah rata-rata Nasional.

Pihaknya bersama Gubernur dan Wakil Gubernur, Forkompinda Provinsi Maluku Utara serta organisasi perempuan telah melakukan road show ke berbagai satuan pendidikan yang ada di Kota Ternate pada pagi tadi untuk melakukan kampanye stop kekerasan terhadap perempuan dan anak yang disertai launching hastag #torangada oleh Gubernur Maluku Utara.

Hastag ini adalah suatu layanan komperhensif yang sudah ada pada Dinas P3A Provinsi Maluku Utara. Di mana layanan ini hadir untuk melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini. Maraknya kejadian kekerasan, bullying dan kesehatan jiwa akhir-akhir ini menjadi perhatian bersama bagi Dinas P3A.

ā€œDengan hadirnya hastag #torangada ini dapat menjadi solusi buat siapa saja yang berada pada pusaran masalah yang kiranya berpikir dirinya sendiri dan tak mampu menyelesaikan masalahnya,ā€ pungkasnya. (ask)