Opini  

Maluku Utara: Raksasa Budaya yang Masih Tidur di Atas Harta Karun

Oleh: Lensia Salei

Mahasiswi Prodi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Unkhair 

_________________

MALUKU Utara adalah “Raksasa Budaya yang Masih Tidur di Atas Harta Karun” karena potensi besar yang dimilikinya belum sepenuhnya tergali dan dimanfaatkan secara optimal. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, terutama nikel yang menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi dengan laju tertinggi di Indonesia pada kuartal I 2025, mencapai 34,6%. Namun, meski memiliki kekayaan alam melimpah, masyarakat Maluku Utara masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan standar hidupnya, sehingga pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya berdampak pada kesejahteraan rakyat.

Selain kekayaan alam, Maluku Utara juga menyimpan harta budaya yang kaya dan beragam, termasuk cerita rakyat, tradisi, dan sejarah yang masih terjaga dengan baik dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Budaya ini adalah warisan penting yang dapat menjadi sumber kekuatan dan identitas sekaligus potensi besar untuk pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Namun, tantangan sosial dan politik seperti konflik antar elite dan perubahan sosial yang kompleks juga masih membayangi daerah ini, yang membutuhkan manajemen yang baik agar potensi budaya dan ekonomi dapat berkembang secara berkelanjutan.

Singkatnya, Maluku Utara adalah sebuah provinsi yang kaya akan “harta karun” baik secara alam maupun budaya, namun masih “tertidur” karena belum sepenuhnya mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat dan mengelola potensi tersebut secara maksimal. Perlu sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk membangkitkan raksasa budaya ini agar bisa menjadi kekuatan nyata bagi pembangunan daerah dan peningkatan kualitas hidup rakyatnya. (*)