PENAMALUT.COM, TERNATE – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Maluku Utara bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) melaksanakan implementasi pelatihan AI Ready ASEAN di gedung Rektorat UMMU, Kamis (23/10).
AI Ready ASEAN merupakan kelanjutan dari kemitraan antara Asean Foundation dan Google.org yang bertujuan untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang siap menghadapi masa depan AI yang sedang berkembang. Program ini dilaksanakan di 10 negara ASEAN. Melalui kegiatan pelatihan ini berusaha untuk memberdayakan lebih dari 5.500.000 juta jiwa warga ASEAN tentang keterampilan AI.
Di Indonesia, program AI Ready ASEAN bekerja sama dengan berbagai Learning Implementation Partner (LIP), seperti Mafindo, Ruang Guru, Kaizen, Coding Bee dan Bebras.
Mafindo didukung oleh ASEAN Foundation melaksanakan program AI Ready ASEAN sebagai inisiatif strategis untuk memberikan pelatihan dasar tentang kecerdasan artifisial kepada para siswa/ mahasiswa, guru dan orang tua (pendamping anak muda) dari wilayah-wilayah Mafindo, bekerja sama dengan institusi pendidikan dan komunitas lainnya.
Koordinator Wilayah Mafindo Maluku Utara, Rifandi Umaternate, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada dekan FIKes UMMU atas kerja samanya dalam pelaksanaan AI Ready ASEAN. Kegiatan ini diikuti oleh 111 orang mahasiswa FIKes UMMU.
“Alasan memilih mahasiswa FIKes sebagai peserta dalam kegiatan karena kami percaya bahwa mereka bisa menjadi generasi yang produktif dan melek dengan literasi digital dan AI,” ucap Rifandi.
Selain itu, menurut dia, hoaks mengenai informasi kesehatan juga sering terjadi di media sosial, sehingga mahasiswa FIKes harus dibekali dengan pengetahuan dasar tentang AI, terutama dalam mendeteksi potensi hoaks yang dibuat dengan AI.
Dekan FIKes UMMU, Andiani sangat menyambut baik dan mendukung kegiatan AI Ready ASEAN. Kegiatan ini, kata dia, sangat penting dilaksanakan karena dapat meningkatkan kesadaran kritis mahasiswa di era digital saat ini.
“Selain itu, sebagai bentuk implementasi tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian masyarakat. Sehingga itu, kami berharap kegiatan ini bisa membekali mahasiswa tentang literasi digital dan cara menggunakan AI yang baik dan benar serta produktif sebagai generasi muda,” ujarnya. (tan)












