Terkait Pencairan Anggaran Jampersal, Kapus Busua Diduga Berbohong

PENAMALUT.COM, LABUHA – Kepala Puskesmas (Kapus) Busua, Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Fadli Talib belum lama ini menyampaikan bantahan di salah satu media atas tuduhan dirinya mencairkan anggaran Jaminan Persalinan (Jampersal) secara sepihak.

Fadli menyampaikan bahwa tuduhan dirinya telah mencairkan anggaran Jampersal senilai 45 juta tanpa sepengetahuan Kepala Puskesmas itu tidak benar. Pencairan anggaran tersebut kala itu dirinya masih menjabat sebagai Bendahara Puskesmas Busua, belum diangkat sebagai Kapus.

Pencairan itu, kata dia, sudah sesuai mekanisme. Sebab anggaran itu hanya bisa dicairkan oleh bendahara.

Namun bantahan yang disampaikan Fadli ini oleh warga dinilai telah berbohong. Sebab yang disampaikan Fadli di media, tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

“Apa yang disampaikan Kapus di salah satu media itu sangat berbeda dengan realitas hari ini,” kata salah satu warga Busua yang enggan menyebut namanya kepada wartawan, Jumat (6/8).

Menurutnya, pada tahun 2020 lalu, Fadli mencairkan anggaran Jampersal 45 juta. Anggaran tersebut hanya diberikan kepada salah satu tenaga Puskesmas Busua sebesar 4 juta. Sementara sisanya diduga telah digelapkan oleh Fadli.

Sehingga itu, Fadli dianggap telah berbohong kepada masyarakat, terutama tenaga Puskesmas di Busua. Untuk itu, warga meminta kepada Bupati untuk memangil Kapus dan mengevaluasinya.

“Inspektorat juga harus mengaudit anggaran itu untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi di lingkungan Puskesmas Busua,” kata warga tersebut.

Ia juga menegaskan akan melaporkan dugaan kasus pembohongan pencairan anggaran ini ke Polres Halsel, agar diproses secara hukum.

Sementara Kapus Busua, Fadli, yang dihubungi beberapa kali melalui sambungan telepon enggan merespons. Pesan yang dikirim melalui yang tak digubris. Hingga berita ini tayang, Kapus belum membalas pesan wartawan. (rul/ask)