PENAMALUT.COM, TERNATE – Sejumlah pegawai di lingkup Pemkot Ternate mengeluh terkait layanan penarikan uang tunai melalui ATM Bank Perkreditan Rakyat Syariah ((BPRS) Bahari Berkesan. Mereka mengaku kesulitan ketika hendak menarik uang tunai melalui ATM milik Pemkot Ternate tersebut.
“Kita ambil uang lewat ATM BPRS ini memang ribet, karena transaksinya lambat. Sudah begitu, kami tidak dikasih kartu ATM. Kalau ambil pakai PIN rekening juga ribet, lantaran terkendala jaringan dan harus antre berjam-jam. Keluh salah seorang pegawai Pemkot Ternate yang enggan namanya disebut, Jumat (8/7).
“Awalnya saya sudah berada di ATM yang berlokasi di halaman eks kantor Wali Kota ini, ternyata sudah banyak pegawai dan PTT yang antre,” sambungnya.
Menurut dia, rata-rata pegawai biasa di lingkup Pemkot tidak mendapatkan kartu ATM. Justru yang mendapatkan kartu ATM terbut, hanyalah para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Sedangkan cara bertransaksi di ATM adalah dengan memasukan One Time Password (OTP).
Selain itu, lanjut dia, jumlah ATM BPRS di Kota Ternate hanya 7 unit. 3 diantaranya hanya bisa melayani penarikan dengan menggunakan kartu ATM. Sedangkan 4 lainnya untuk non kartu, dan tidak bisa mengambil lewat bank lain.
“Pihak BPRS mestinya mengambil langkah sebelum pegawai mengambil gaji yakni gaji 13 dan gaji induk, karena itu kan hak kita. Sudah begitu, uang di mesin ATM BPRS ini sering habis,” kesalnya. (udi/tan)