Warga Kalumpang Keluhkan Soal Dugaan Cukong Daging Babi, Lurah Beri Ultimatum

PENAMALUT.COM, TERNATE – Warga lingkungan RT 001/RW 005 Kelurahan Kalumpang, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, mengeluh terkait aktivitas Kantor Cabang PT. Gaia Internasional Bisnis (GIB).

Pasalnya, kantor tersebut diduga menampung daging babi yang akan didistribusikan ke PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Halmahera Tengah.

Padahal, pihak kelurahan hanya mengetahui bahwa kantor PT. GIB Cabang Ternate yang bergerak di bidang distributor logistik sayuran adalah PT. Integritas Perkasa Kontruksi (IPK), bukan perusahaan GIB.

“Aktivitas perusahaan ini sudah ada kejadian bongkar muat, sehingga itu kami lakukan penyegelan beberapa waktu lalu,” ujar Lurah Kalumpang, Mohtar Umasangadji, Kamis (29/9).

Usai penyegelan kantor yang dilakukan oleh warga, kata dia, pihaknya langsung memberikan maklumat menutup kantor GIB agar tidak ada lagi aktivitas bongkar muat logistik makanan selama enam hari ke PT. IWIP.

Atas dasar itulah, pihaknya mengagendakan rapat bersama Polres Ternate, pihak perusahaan dan warga Kalumpang, bertempat di gedung Serbaguna, pada Selasa (27/9) lalu.

Menurut Mohtar, dari hasil rapat tersebut ada tiga poin yang menjadi tuntutan kepada perusahaan, yakni perusahaan IPK dan GIB diminta untuk meminta maaf tiga hari secara berturut-turut melalui media cetak maupun media online.

Selain itu, pihaknya meminta setiap mobil perusahaan yang masuk ke kantor distributor Cabang Ternate akan dilakukan pengecekan oleh Ketua RT/RW serta pemuda.

“Karena daging olahan babi yang dipasok dari Sulawesi Utara melalui pelabuhan penyeberangan Bastiong yang diangkut Kapal Fery tujuan Ternate tidak lagi di bawah ke kantor cabang yang bertempat di Kalumpang,” katanya.

Sehingga itu, ia mengancam jika ketiga poin tersebut diabaikan oleh pihak perusahaan, maka pihaknya akan melakukan hal-hal di luar dugaan.

“Yang pasti warga akan melakukan pengawasan secara intensif atas aktivitas perusahaan tersebut, agar bisa dipastikan tidak lagi menyuplai daging babi ini,” tuturnya.

Tak hanya itu, aktivitas perusahaan tersebut juga sering dikeluhkan warga lantaran kerap menggangu kenyamanan lingkungan, yakni menimbulkan bau tidak sedap akibat dari proses bongkar muat logistik yang sudah membusuk.

“Kami meminta agar perusahaan jangan lagi menyimpan kolbox di pekarangan, supaya menghindari hal-hal yang menaruh kecurigaan warga, yang jelas itu tujuannya baik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” pintanya.

“Kalau perusahaan masih membawa daging babi di kantornya, walaupun berada diujung kelurahan, jangan harap akan diberikan izin, karena selama ini yang kami tahu nama hanya PT. Integritas Perkasa Kontruksi,” sambungnya mengakhiri. (udi/tan)