PENAMAMALUT.COM, TERNATE – PT. Tagaya selaku pihak kedua yang rencananya mengelola Plaza Gamalama Modern rupanya belum menyepakati tawaran Pemerintah Kota Ternate atas harga pengelolaan gedung tersebut.
Plt Kepala Disperindag Kota Ternate, Nursidah Mahmud, mengatakan jika perjanjian kerja sama dengan PT. Tagaya untuk pengelolaan Plaza Gamalama masih menunggu konsultasi dengan pihak Inspektorat.
Begitu juga dengan nilai kontrak yang termuat belum diketahui besarannya, karena masih dilakukan konsultasi dengan Bappelitbangda dan BPKAD untuk melihat item pengadaan nilai pasar.
“Sementara berdasarkan appraisal yang sebelumnya disepakati antara Pemerintah Kota Ternate dan pihak kedua sebesar Rp 6,8 miliar per tahun, tapi pihak kedua minta keringanan. Sehingga sejauh ini belum ada kesepakatan pengelolaan gedung itu,” katanya, Rabu (22/11).
Menurut Nursidah, sebelumnya memang sudah pernah disetujui. Namun setelah PT. Tagaya memeriksa kembali gedung Plaza Gamalama terdapat beberapa kerusakan yang harus diperbaiki oleh pihaknya.
“Jadi tinggal tunggu Kepala Bagian Kerja Sama (Chairul Seleh) untuk penyusunan PKS, sebab nilai-nilai belum pasti terkait dengan ketentuan-ketentuan sewa tersebut,” jelasnya.
Sementara terkait pemutusan listrik di gedung Plaza Gamalama yang sebelumnya telah dinyalakan, Nursidah bilang hal itu karena mereka terus membayar tagihan listrik. Sementara Plaza Gamalama belum beroperasi
“Jangan sampai rugi. Itu alasannya untuk diputuskan (listrik),” pungkasnya.
Sebelumnya gedung Plaza Gamalama terlihat beberapa UMKM sudah berjulan di lantai satunya. Namun sekarang sudah tak berjualan lagi. Bahkan lampunya juga telah diputuskan oleh pihak kedua. (udi/ask)