Tim Lingkungan Adakan Pertemuan dengan Komite Proper Hijau

Tim Lingkungan adakan pertemuan dengan Komite Proper Hijau. (Istimewa)

PENAMALUT.COM, TOBELO – Departemen Lingkungan NHM melakukan rapat koordinasi dengan para anggota Komite Proper Hijau di gedung Two Rivers pada Selasa (24/10). Pertemuan ini dihadiri Manajer Lingkungan, Widi Wijaya beserta tim Lingkungan juga peserta yang telah ditunjuk oleh masing-masing departemen.

PROPER adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Public Disclosure Program for Environmental Compliance) berupa evaluasi dalam aspek lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan RI (KLHK), dengan tujuan peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Ada 5 jenis peringkat penilaian PROPER dalam pengelolaan lingkungan berdasarkan tingkat tertinggi; Peringkat Emas, Peringkat Hijau, Peringkat Biru, Peringkat Merah dan Peringkat Hitam.

Departemen Lingkungan dengan dukungan KTT NHM/Wakil Direktur Operasi, Rado Lawolo dan Manajemen membentuk Komite PROPER Hijau yang terdiri dari karyawan lintas departemen yang nantinya akan bekerja sama mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan oleh tim Lingkungan untuk meraih Peringkat Hijau di tahun depan.

Widi Wijaya saat sambutan menyampaikan bahwa tujuan mengumpulkan perwakilan adalah agar setiap departemen bisa terlibat langsung dan menyiapkan tim untuk dapat berperan aktif menyiapkan data dan dokumen yang dibutuhkan untuk target PROPER Hijau yang akan dihadapi pada tahun mendatang. Pencapaian PROPER Hijau adalah tantangan bagi NHM karena selama beroperasi di Gosowong, NHM belum pernah mencapai level ini.

“Harapannya anggota Komite PROPER Hijau dapat berperan aktif dan mendukung dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh Departemen Lingkungan hingga proses administrasi target Peringkat Hijau PROPER dapat terlaksana,” tambah Rosmini, Superintendent Lingkungan.

Nilai PROPER merupakan citra perusahaan yang berdampak signifikan bagi operasional sebuah perusahaan. Widi juga menceritakan kejadian keruhnya air Sungai Sagea di Kabupaten Halmahera Tengah menjadi sorotan tidak hanya di Maluku Utara tapi di level nasional, dan hal ini pun berdampak pada perusahaan-perusahaan pertambangan di Maluku Utara agar selalu memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan.

Salah satu anggota Komite PROPER Hijau, Riswandi dari Departemen Human Resources mengapresiasi pembentukan komite ini.

“Saat pertemuan perdana di Two Rivers, kami dipaparkan banyak hal terkait dasar aturan pengelolaan lingkungan, kategori pengelolaan limbah dan pentingnya keterlibatan semua pihak untuk menjaga dan melestarikan lingkungan tidak hanya di Gosowong tapi juga saat kita kembali ke rumah masing-masing,” ujar Riswandi. (fnc/tan)

Respon (2)

  1. Superb post but I was wondering if you could write a litte more on this subject? I’d be very grateful if you could elaborate a little bit further. Appreciate it!

Komentar ditutup.