Nasib tak ada seorang yang tahu. Mungkin ungkapan ini pantas dialamatkan kepada Rusihan Jafar. Dua kali menjabat anggota DPRD Kabupaten Halmahera Selatan dan dua kali anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, siapa sangka pria yang kini menjadi calon Bupati Halmahera Selatan itu dulunya adalah seorang tukang kayu.
Semasa kuliah, Rusihan menghabiskan waktu libur semester di kampung halamannya di Desa Guruapin, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan. Rusihan mengisi waktu libur semesternya itu dengan menjadi seorang tukang kayu.
“Ayah saya seorang tukang. Dari situlah saya belajar dan membantu ayah. Jadi setiap libur semester saya pulang dan jadi tukang kayu,” kenang Rusihan saat ditemui di kediamannya di Desa Hidayat, Kecamatan Bacan, Rabu (25/9).
Hingga menyelesaikan pendidikan strata satunya di Universitas Khairun Ternate pada tahun 2002, putra dari pasangan Hi Jafar Hasim dan Norma Ando ini pun masih menggeluti profesi sang ayah. Tepat pada tanggal 9 April 2004 untuk pertama kalinya Kabupaten Halmahera Selatan menggelar pemilihan anggota DPRD, Rusihan lalu membulatkan tekadnya mengikuti kontestasi lima tahunan tersebut.
Niat Rusihan mengikuti pemilihan DPRD untuk mengabdi kepada masyarakat itupun dijabah. Anak ketiga dari lima bersaudara ini terpilih sebagai anggota DPRD Halmahera Selatan untuk periode 2004-2009 dari Partai Amanat Nasional (PAN). Lima tahun kemudian atau tepatnya pada tahun 2009 digelar kembali pemilihan DPRD, pria yang pernah menjabat Wakil Ketua PMII Cabang Ternate itu terpilih kembali untuk periode keduanya. Rusihan pun dipercayakan oleh partainya menduduki kursi wakil ketua DPRD Halmahera Selatan periode 2009-2014.
Pada pemilihan legislatif 2014, Rusihan maju pemilihan DPRD Provinsi Maluku Utara. Putra Ngofakiyaha dan Tahane itu terpilih menjadi anggota DPRD Malut periode 2014-2019. Rusihan juga mencalonkan diri dalam pemilihan bupati Halmahera Selatan pada tahun 2015. Namun niat baiknya ini belum dijabah. Tahun 2019, Rusihan kembali terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Maluku Utara kedua kalinya untuk masa jabatan 2019-2024.
Di DPRD Maluku Utara, Rusihan dipercayakan menjadi Ketua Komisi III, komisi yang banyak mengurus masalah infrastruktur. Meski berada di DPRD, Rusihan merasa banyak problem daerah yang belum bisa dituntaskan. Sebab eksekusi dari kebijakan tersebut ada di pemerintah dalam hal ini kepala daerah. Inilah yang mendorong putra Makean Kayoa itu maju bertarung dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Halmahera Selatan periode 2024-2029.
Dengan menggandeng Muhtar Sumaila sebagai calon wakil bupatinya, Rusihan sudah menyiapkan sejumlah program strategis jika diamanahkan masyarakat menjadi bupati nanti. Program utamanya adalah pembangunan infrastruktur daerah kepulauan, seperti jalan lingkar Pulau Makean, jalan lingkar Obi, Pulau Botang Lomang dan sebagainya. Disamping itu, Rusihan juga akan menata birokrasi yang bersih dan transparan.
Rusihan-Muhtar juga berkomitmen menaikkan insentif imam dan badan sara, pendeta dan majelis, serta guru ngaji yang ada di setiap desa. Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kemudian gaji kepala desa beserta perangkat juga dinaikan, dan akan dibayarkan setiap bulannya. Tak lupa pula pendidikan gratis disertai peningkatan kualitas pendidikan. Program pembangunan sarana ibadah seperti masjid dan gereja.
Setiap tahunnya akan dianggarkan anggaran untuk Kesultanan Bacan senilai 25 miliar yang difokuskan pada sektor kebudayaan.
“Ini tekad kami Rusihan-Muhtar menuju Halmahera Selatan HEBAT,” tukas Ketua Partai Perindo Provinsi Maluku Utara itu. (ask)