TERNATE – BPC HIPMI Kota Ternate ikut angkat bicara menyikapi demo para pedagang di Pasar Bahari Berkesan, Minggu (3/5/2920), karena menolak kebijakan Pemkot Ternate tentang pembatasan sosial atau pencegahan penyebaran Covid-19.
BPC HIPMI Kota Ternate menyarankan agar Pemerintah Kota Ternate lebih bijaksana dan hati-hati, sebab pasar adalah core transaksi sekaligus menyuplai kebutuhan rumah tangga warga yang ada di kota ternate.
“Seharusnya Pemkot melihat situasi perdagangan dalam bulan Ramadhan ini dalam masa pandemi Covid 19 dengan cara-cara yang lebih fleksibel.
Pemerintah Kota Ternate punya Perusahan Daerah, punya Dishubkominfo serta punya Disperindag,” Ujar Sofyan M. U. Sangaji, Sekretaris BPC HIPMI Kota Ternate.
Sofyan menambahkan, harusnya semua instansi pemerintah ini duduk bersama menciptakan tools untuk menjembatani antara pembeli dan penjual. Menciptakan start-up dan aplikasi belanja berbasis online adalah cara paling tepat di tengah masa pandemi ini sekaligus memudahkan upaya pencegahan penyebaran virus Covid 19.
“Meski hal ini tidak sepenuhnya baik dan tentu memiliki dampak pada warga yang masih gagap teknologi tetapi hal ini juga bisa mereduksi jumlah interaksi warga dan transaksi di pasar bahari berkesan,” jelasnya.
Dengan itu, menurut Sofyan, tugas pemerintah adalah mensosialisasikan cara transaksi semua kebutuhan warga bisa di akses melalui teckno touch (sentuhan teknologi).
Impact dari itu pun bisa membantu pekerja informal seperti ojek pangkalan maupun ojek online, income pun bisa hadir dari penggunaan aplikasi belanja online. “Kami mengkhawatirkan jika situasi seperti di pasar bahari berkesan terus berlanjut pemerintah akan kewalahan.”
HIPMI Kota Ternate juga menyerukan kepada penjual dan pembeli untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dalam setiap transaksi jual beli baik langsung di pasar dan toko-toko maupun secara online, untuk mencegah penyebaran Covid19. (cun)
Respon (2)
Komentar ditutup.