Taman Sakura Riwayatmu Kini

Taman Sakura saat masih aktif. (Dok Rustam)

PENAMALUT.COM, TERNATE – Masih ingat Taman Sakura di kelurahan Loto, Kota Ternate, yang sempat menjadi lokasi wisata favorit warga Kota Ternate.

Taman yang disulap mirip Taman Sakura di Jepang itu kini tinggal kenangan.

Pantauan wartawan di lapangan, taman yang dulunya dipadati warga Ternate setiap akhir pekan itu tersisa hanya puing-puingnya.

Pengelola Taman Sakura, Rustam Abas saat ditemui wartawan mengungkapkan, Taman Sakura ini ditutup sejak tahun 2019 lantaran tidak mendapat perhatian pemerintah.

Ia sudah berulangkali minta bantuan melalui propasal yang dimasukkan ke pemerintah, namun tidak ada respons.

“Saya mau buat parkiran dan toilet, karena ini penting bagi pengunjung. Saya minta bantuan ke pemerintah, tetapi pemerintah menutup telinga,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (22/8).

Rustam menceritakan, Taman Sakura ini dibuka pada tahun 2017 itu. Taman ini dibangun atas motivasinya melihat lokasi pariwisata di Kota Ternate yang tak maksimal dikelola.

Tersisa puing-puing Taman Sakura. (Udi/Penamalut)

Saat itu, ia berada di Jakarta. Ia terinspirasi dengan taman foto. Sehingga dibuat taman tersebut.

“Saya balik ke Ternate dan lihat lahan di Loto, lalu saya rangkum 20 warga Loto untuk tata tempat seperti taman Sakura untuk tempat foto,” katanya.

Setelah selesai ditata taman tersebut dan dibuat mirip Taman Sakura di Jepang, hasilnya memuaskan. Lokasi ini mendapat antusias dari warga untuk berfoto. Rustam juga mengajak kerjasama dengan warga setempat.

Bahkan mereka yang dipekerjakan di Taman Sakura sebagiannya adalah anak yatim.

Dalam sebulan, pengunjung yang datang mencapai ratusan hingga ribuan. Sebulan, ia bisa meraup keuntungan 17 sampai 20 juta rupiah.

Bekas Taman Sakura. (Udi/Penamalut)

“Dengan penghasilan ini, saya bisa bersedekah bayar air dan listrik di rumah ibadah. Saya berpikir bahwa usaha ini akan berjalan baik. Saya juga tidak berpikir keuntungan. Saya lebih berpikir bagaimana sebagian anak-anak yatim ini saya pekerjakan meraka,” tuturnya.

Rustam berpikir usahanya ini akan berjalan mulus. Namun kenyataannya, setelah berjalan setahun lebih, terjadi tarik menarik antara pihak-pihak yang mengklaim pemilik lahan.

Pihaknya kemudian bersepakat untuk keluar dari lokasi tersebut dan pindah di lokasi kedua yang tak jauh dari lokasi pertama.

“Tapi lokasi yang kedua ini tidak sama seperti yang pertama. Saya berpikir untuk tutup selamanya, namun bagaimana nasib anak-anak yang saya sudah pekerjakan mereka,” tukasnya.

Rustan, pengelola Taman Sakura berpose dengan latar Taman Sakura saat masih eksis. (Dok Rustam)

Di lokasi yang kedua ini, Rustam mengontrak lahan warga setempat selama 2 tahun. Namun keuntungannya tidak sama seperti yang di lokasi pertama.

Tepat pada tahun 2019, meski masa kontrak belum selesai, Rustam terpaksa memilih untuk menutup taman tersebut.

“Pemerintah berpikir kita dapat keuntungan banyak, sehingga mengabaikan. Bahkan selama pandemi ini kami tidak dapat bantuan UMKM,” tandasnya.

Meski tak dibantu pemerintah, Rustam bertekad akan membangun kembali Taman Sakura di tempat yang berbeda. (udi/ask)

Respon (9)

  1. Ping-balik: Discover More
  2. Ping-balik: fortnite hacks
  3. I’m really enjoying the design and layout of your site. It’s a very easy on the eyes which makes it much more enjoyable for me to come here and visit more often. Did you hire out a designer to create your theme? Superb work!

  4. I am now not certain the place you are getting your information, but great topic. I must spend some time learning more or working out more. Thanks for fantastic information I used to be on the lookout for this information for my mission.

  5. obviously like your website but you need to take a look at the spelling on quite a few of your posts. A number of them are rife with spelling issues and I in finding it very bothersome to inform the reality then again I?¦ll definitely come again again.

  6. Spot on with this write-up, I actually suppose this web site wants rather more consideration. I’ll most likely be once more to learn much more, thanks for that info.

  7. I’d have to examine with you here. Which is not one thing I usually do! I take pleasure in reading a post that may make folks think. Additionally, thanks for permitting me to comment!

Komentar ditutup.