Soal Gaji Guru Honorer, Gubernur Jangan Hanya Manis di Bibir

Sekretaris DPD KNPI Maluku Utara, M. Ardiyansyah. (Istimewa)

PENAMALUT.COM, TERNATE – Nasib sejumlah guru honorer yang tersebar di SMA/SMK di Maluku Utara hingga kini masih belum jelas. Ini karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara masih menunggak gaji mereka selama 8 bulan lamanya.

Atas ketidakjelasan itu, sejumlah guru honorer pada 11 Januari kemarin menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur dan kantor DPRD Malut. Mereka memprotes janji Gubernur Abdul Gani Kasuba yang tak pasti.

Pasalnya, beberapa waktu lalu, Gubernur pernah mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya tak ingin perutnya kenyang, jika guru honorer masih lapar. Pernyataan yang disampaikan gubernur saat digelar aksi pertama oleh para guru honorer tersebut sontak membuat geram.

Hal ini juga mengundang reaksi dari DPD KNPI Malut. Sekretaris DPD KNPI Malut, M. Ardiyansyah meminta Gubernur Abdul Gani Kasuba sebaiknya menindaklanjuti persoalan tersebut dengan kebijakan yang pasti.

“Jangan hanya lip service (layanan bibir), yang berarti bahwa pernyataan tersebut hanya pemanis bibir semata, tapi pahit di kebijakan,” sebut Ardiyansyah kepada media ini, Minggu (16/1).

Ia mengatakan, Gubernur harus memberikan kepastian soal nasib guru honorer. Salah satu langkah adalah mengevaluasi anggaran yang dapat dialokasikan untuk gaji para guru. Selain itu, dinas terkait juga patut dievaluasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

“Bayangkan saja, ini sudah 8 bulan ditunggak. Bagaimana mereka bisa mentransfer ilmu dengan baik kepada peserta didik, jika di lain sisi kondisi dapur tidak baik,” tambah Ardiyan.

Dalam evaluasi dinas terkait, menurut Ardiyansyah, sebaiknya ada langkah pasti. Apalagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) yang bertanggung jawab atas masalah ini justru punya masalah lain yang tak kunjung dapat diselesaikan.

“Dikbud ini punya banyak masalah, salah satunya yang heboh itu kan soal jual beli jabatan kepala SMA dan SMK itu. Gubernur harus mampu mengatasi persoalan ini dengan terus mengevaluasi anak buahnya, jangan dibiarkan begitu saja,” kata Ardiyan.

Menurut Ardiyan, DPD KNPI Malut di bawah kepemimpinan Irman Saleh dan dirinya selaku sekretaris, telah berkomitmen untuk terus mengawal hak-hak publik. KNPI Malut juga berkomitmen untuk menjadi penghubung antara masyarakat bawah dengan pengambil kebijakan.

“Komitmen itu sudah kami buktikan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, dan sektor-sektor lainnya, maka nasib para guru honorer ini akan terus kami kawal agar ada kebijakan yang pasti dari Gubernur Malut,” pungkas Ardiyan. (red)

Respon (9)

  1. Ping-balik: iTune gift card
  2. I will immediately seize your rss feed as I can not in finding your email subscription hyperlink or e-newsletter service. Do you have any? Please allow me realize in order that I could subscribe. Thanks.

  3. I do not even know the way I ended up here, however I assumed this submit was great. I don’t understand who you are but definitely you’re going to a well-known blogger for those who are not already 😉 Cheers!

  4. I’ve recently started a website, the information you provide on this website has helped me greatly. Thanks for all of your time & work. “There can be no real freedom without the freedom to fail.” by Erich Fromm.

Komentar ditutup.