Tak berkutik, Pansus DPRD Halut Dinilai tak Bertaring

PENAMALUT.COM, TOBELO – Memasuki 7 bulan terbentuknya panitia khusus (Pansus) DPRD Halmahera Utara untuk menelusuri pengelolaan keuangan Perusda PT. Halut Mandiri belum juga ada progress.

Padahal, pengelolaan keuangan senilai 9,5 miliar oleh perusahaan berpelat merah tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pansus yang diketuai Sahril Hi. Rauf itu pun tak bisa berkutik. Bahkan rencana Pansus berangkat ke Surabaya untuk menelusuri harga barang yang dibeli Perusda juga terkendala biaya perjalanan.

“Kita tidak berharap dari mana biayanya, tapi kita berharap untuk memperlancar kinerja. Jadi ini menjadi harapan DPRD untuk berkoordinasi dengan Sekretariat DPRD,” kata Ketua Pansus, Sahril Hi. Rauf ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (26/9).

Menurut politisi Hanura ini, rencana ini belum terpenuhi, sehingga pihaknya meminta harus dialokasikan untuk perjalanan ke Surabaya. Sebab jika tidak, maka pansus akan mengeluarkan rekomendasikan seadaanya.

Ia sangat berharap diberi ruang untuk berkoordinasi dengan pihak sekretariat, karena saat ini public mulai bertanya-tanya terakit kinerja Pansus.

”Perjalanan ke Surabaya ini harus sebisa mungin dilakukan, karena kepentingan Pansus adalah kepentingan rakyat. Sehingga anggaran 9,5 miliar yang digunakan Perusda itu harus diungkap secara benar peruntukannya sudah sesuai atau tidak. Apakah melenceng dengan program awal atau tidak,” ucapnya.

Ia bilang, jika nanti Pansus mengeluarkan rekomendasi kerugian Perusda, maka harus jelas kenapa sampai dianggap rugi.

”Jika ini kesalahan orientasi, siapa yang bertanggung jawab. Dan kita malah menelusuri dasar pikirnya, karena itu sudah disepakti dan akan kita lihat. Pasti dasar pikir dari direktur sudah dijelaskan.Kita ingin perusahaan ini memberikan kontribusi PAD,” tuturnya.

Sahril juga menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak diintervensi atau masuk angin.

“Karena secara kualitatif terlepas dari Pansus, semua anggota DPRD itu sama dalam tanggung jawab. Ini bukan pansus saja,” tandasnya.

Lambatnya penelusuran Pansus terhadap pengelolaan keuangan Perusda ini membuat publik angkat bicara. Akademisi Universitas Hein Namotemo (Unhena), Gunawan Hi. Abas menilai Pansus DPRD Halut tak punya taring. Sebab sampai 6 bulan pembentukan Pansus ini bukan waktu yang singkat. Padahal kerja-kerja Pansus dibatasi waktu.

”Mestinya sudah 6 bulan ini kinerja Pansus sudah ada progress, namun sampai sekarang belum ada. Ini menandakan Pansus tak bertaring,” ujarnya saat dihubungi terpisah.

Menurut Gunawan, terbentuknya Pansus ini dengan semangat yang bertujuan agar setiap penggunaan anggaran daerah itu dapat diawasi, sehingga pengelolaan ke depannya harus sesuai dengan program atau rencana kegiatannya, agar penyartaan modal yang diberikan kepada PT. Halut Mandri itu tidak sia-sia dan bisa menguntungkan daerah.

Ia berharap di sisa waktu ke depan ini Pansus yang telah dibentuk 6 bulan lalu itu memiliki keamaan pandangan, sehingga dapat menelusuri pengelolaan anggaran 9,5 miliar oleh Perusda itu.

”Publik dan semua kita berharap agar Pansus yang dibentuk itu dapat memberikan rekomendasi yang betul-betul terhadap penggunaan anggaran oleh Perusda Halut,” harapnya menutup. (fnc/ask)