PENAMALUT.COM, LABUHA – Kunjungan Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba ke Kecamatan Pulau Makian pada Sabtu (10/2) tadi disambut aksi penolakan sejumlah warga.
Padahal, sebelum kedatangan Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) Halsel Safiun Radjulan bersama Kepala Kesbangpol Hi. M Ibrahim dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan Saiful Turuy lebih dulu berada di Makian.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar. Di mana peran ketiganya. Apalagi Safiun yang merupakan warga Makian dianggap lemah membiarkan massa menghadang kedatangan Bupati.
“Mereka bertiga harusnya bisa memastikan situasi aman terkendali sebelum Bupati berkunjung, tapi faktanya kan berbeda. Sehingga patut dipertanyakan peran ketiga pimpinan OPD ini, apalagi Sekda,” ujar Akademisi Universitas Khairun, Dr. Muamil Sunan.
Muamil menganggap ketiganya lemah dan tidak bisa menghalau pergerakan aksi dari sekelompok masyarakat yang mengganggu kedatangan Bupati. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan dan kelalaian Sekda Cs dalam menetralisir situasi yang terjadi di lapangan.
“Peristiwa warga tolak Bupati adalah ketidakmampuan dan kelalaian ketiga pejabat tersebut yang tidak bisa menjamin situasi aman terkendali. Mereka bertiga bisa saja dianggap tidak mampu menetralisir aksi warga,” tukasnya.
Atas peristiwa ini, Muamil meminta Bupati agar memberikan peringatan keras. Sebab kejadian ini sudah mencederai etika pemerintahan.
Dosen Fakultas Ekonomi menyebut ketiga pejabat itu harusnya sangat berperan, apalagi itu merupakan kampung halamannya.
“Jadi Bupati harusnya memberikan peringatan keras terhadap ketiganya, terutama Sekda,” tandasnya. (rul/ask)