PENAMALUT.COM, LABUHA – Lima desa di Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, menolak ikut turnamen sepak bola Bupati Cup 2024. Kelima desa tersebut yakni, Jikotamo, Kampung Buton, Laiwui, Kampung Baru dan Akegula.
Ketidakikutsertaan ini lantaran panitia dari kabupaten dianggap tak netral dalam penentuan lokasi turnamen zona Obi.
Ketua Pemuda Jikotamo, Safrin Alimudin kepada Nuansa Media Grup (NMG) mengatakan, sikap tegas ini diambil bukan tanpa alasan. Menurutnya, panitia turnamen Bupati Cup dari kabupaten dinilai tidak bijak dalam menentukan zona atau tempat pusat kegiatan. Bahkan dianggap tebang pilih dan terkesan kegiatan ini sudah dipolitisasi.
“Kamrin yang harus mewakili zona Obi di kabupaten itu Jikotamo. Karena final kemarin Jikotamo Vs Sambiki telah dimenangkan Jikotamo (juara satu), tapi yang dberangkatkan itu Desa Sambiki. Jadi turnamen kali ini harusnya tuan rumah di Jikotamo. Saya sebagai ketua pemuda tentu merasa tesinggung dan kecewa,” ujarnya, Senin (16/9)
Bahkan untuk zona Obi, kata dia, pihak panitia kabupaten terlalu mengintervensi dan tentu sangat berdampak pada terbukanya ruang konflik yang begitu besar.
“Turnamen kali ini kita tahu persis ternyata ada kongkalikong antara panitia kabupaten dan Sambiki. Kenapa tempat kegiatannya mereka lagi, kalau kita menang sama saja yang mewakili bukan kita. Kan bisa saja di Kampung Baru atau Laiwui yang bisa jadi tuan rumah. Kemarin itu ada bersitegang antara pemuda Sambiki dan Jikotamo, sehingga keberangkatan mereka tidak melewati Jikotamo karena para pemudanya marah. Jadi sikap tegas kami kali ini tidak ikut turnamen Bupati Cup,” jelasnya.
Ketua Pemuda Buton, Darwan, menambahkan bahwa jika dilihat panitia kabupaten tidak ada langkah koordinasi dengan panitia kecamatan. Harusnya yang dibentuk lebih dulu panitia kecamatanya, karena agendanya di kecamatan. Akibatnya tidak ada konektivitas antara kabupaten dan kecamatan.
Di samping itu, pihaknya merasa kecewa dengan sikap yang diambil oleh panitia Bupati Cup tahun lalu. Di mana yang kalah (Sambiki) diberikan peluang bertanding di kabupaten, sementara yang menang (Jikotamo) tidak.
“Kali ini kami satu pemikiran dengan ketua pemuda Jikotamo dengan beberapa desa yang lain. Mungkin Bupati Cup kali ini kami lima desa tidak ikut berpartisipasi,” pungkasnya. (ano/ask)