Lokal  

Rejeki Penjual Takjil di-Penghujung Ramadan

Aktivitas penjual takjil di pasar Gamalama, Kota Ternate.

PENAMALUT.COM, TERNATE – “Lalampa, Palita, kue Sus, Lumpia”. Begitu teriak Nurhaya, salah penjual takjil di Pasar Bastiong, Ternate Selatan.

Suara ibu rumah tangga (IRT) berusia 45 tahun itu terlihat cukup mengundang perhatian pengunjung. Dari jarak sekira 20 meter, teriakan nyaring Nurhaya terdengar jelas, menutupi suara pelan penjual kue penganan buka puasa lainnya yang di sekitar Nurhaya.

Tempat jualannya memang tampak ramai. Itu bukan hanya bermodalkan teriakan keras. Justru jajanan di lapak Nurhaya banyak pilihan dengan jumlah yang beragam.
Menurut Nurhaya, empat hari terakhir di penghujung Ramadan ini justru pendapatannya naik bila dibandingkan awal dan pertengahan Ramadan.

“Kalau awal dan pertengahan puasa itu satu hanya dapat Rp 800 ribu per hari, tapi memasuki sepuluh terakhir puasa saya dapat Rp 1 juta lebih dalam satu hari,” terangnya menceritakan.

Takjil yang paling laris setiap hari adalah Lalampa, Lumpia dan Palita. Meskipun tiga jenis itu lebih laris, Nurhaya juga menjual berbagai macam takjil, seperti kue Sus, Donat dan lainnya.

Ia juga mengaku heran ketika pendapatannya dari hasil jualan takjil di penghujung Ramadan. ” Saya hanya bisa bersyukur, karena rejeki di bulan puasa,” ucapnya pelan sambil menatap wartawan Penamalut.

Hasil dagangan selama Ramadan, kata Nurhaya, akan ia gunakan untuk kebutuhan anak-anaknya dalam merayakan idul Fitri. “Termasuk untuk keperluan rumah tangga setelah puasa,” tambahnya.

Sama halnya dengan Ona yang dagangannya pun laris terjual beberapa hari terakhir. Kata Ona, kondisi pasar pada 10 hari terakhir Ramadan sudah pasti lebih ramai. “Karena orang-orang ke pasar itu termasuk membeli bahan untuk buat kue lebaran. Setelah membeli bahan kue, pasti mereka ke pasar untuk beli kue buka puasa,” jelasnya.

Sekadar diketahui, baik Nurhaya maupun Ona, begitu juga termasuk penjual takjil lainnya di pasar Bastiong, mereka harus membayar sewa lapak sebesar Rp 550 ribu ke Pemkot Ternate untuk jualan selama Ramadan.(udi)

Respon (211)

  1. Your style is unique in comparison to other people I have read stuff from.

    Many thanks for posting when you’ve got the opportunity, Guess
    I will just bookmark this page.

  2. When I originally commented I clicked the -Notify me when new comments are added- checkbox and now each time a comment is added I get four emails with the same comment. Is there any way you can remove me from that service? Thanks!

  3. I do agree with all of the ideas you’ve presented in your post. They’re very convincing and will certainly work. Still, the posts are too short for novices. Could you please extend them a bit from next time? Thanks for the post.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *