Merasa Diremehkan, DPRD Halmahera Utara Geram Dengan Sikap Manajer CSR NHM

PENAMALUT.COM, TOBELO – Manajer Sosial Performance PT. Nusa Halmahera Mineral (NMH) rupanya mengnggap remeh pihak DPRD Halmahera Utara.

Bagaimana tidak, dihadapan DPRD, Manajer CSR ini tidak dapat menunjukan data yang diminta oleh lembaga wakil rakyat itu.

Padahal, sudah jauh-jauh hari DPRD telah menyurat ke pihak CSR untuk membawa data pada saat rapat kerja dengan DPRD yang dihadiri tiga komisi beserta para camat lingkar tambang yang berlangsung di gedung DPRD, Kamis (9/3) tadi.

Rapat yang membahas terkait pengelolaan dana CSR PT. NHM tersebut pihak CSR tidak dapat ditunjukkan data yang diminta DPRD.

“Kami sudah disurati Manajer CSR Hansend Piter Lasa, tapi faktanya CSR tidak bisa pertanggungjawabkan. Ini artinya kerja-kerja CSR selama ini amburadur,” kata Ketua DPRD Halut, Janlis Kitong dengan geram.

Lantaran pihak CSR belum bisa menyiapkan data yang diminta DPRD, kata Janlis, pihaknya kemudian menscorsing rapat sampai pada Senin depan.

“Kelihatannya CSR sudah berani bermain-main dengan data yang diminta DPRD. kami tetap minta data anggaran CSR tahun 2020-2021 pada agenda rapat lanjutan Senin nanti. Jika Senin nanti pihak CSR tidak bisa meyediakan data yang diminta, maka DPRD akan merekomendasikan kepada PT. NHM untuk menggantikan Manajer CSR,” tegasnya.

“Sebab 20 tahun beroperasi sejak Newcrest. CSR bekerja tidak sesuai harapan masyarakat,” sambung politisi Demokrat itu.

Janlis bilang, saat ini sahamnya sudah di ambil oleh Indotan. Maka dari itu, harus dikawal pikiran-pikiran besar yang punya Indotan, Hi. Robert Nitiyudo Wachjo. Sehingga tidak terjadi masalah yang seperti saat ini.

“Kenapa Polres Halut dipercaya memverifikasi data, karena selam 20 tahun ini kerja-kerja CSR tidak sesuai keinginan masyatakat. Padahal sudah ada kesepakatam pada dokumem blue print,” tandasnya.

Pihaknya memberikan apresiasi kepada Hi. Robet, karena telah memberikan kepercayaan kepada Polres Halut untuk mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran CSR untuk masyarakat lingkar tambang.

Sementara General Manajer, John Abdulah mengatakan, pihaknya tiba-tiba ditugaskan mewakili. Sehingga ia tidak bisa memberikan jawaban banyak.

“Karena saya takut jangan sampai saya salah,” singkatnya. (fnc/ask)